Aprendiendo a traducir con los ejemplos de traducciones humanas.
De traductores profesionales, empresas, páginas web y repositorios de traducción de libre uso.
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakni masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karna itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun pembaca demi kesempurnaan makalah ini
amarga lack kawruh lan pengalaman, kita yaiku isih akeh shortcomings ing kertas iki, dening sing amarga kita welcome sembarang saran lan kritik mbangun kanggo sempurno, nonton saka koran
Última actualización: 2017-01-16
Frecuencia de uso: 1
Calidad:
Referencia:
saya cukupkan pidato ini, bila ada perkataan yang kurang berkenan di hati rekan rekan sekalian saya mohon maaf, karena kesempurnaan hanyalah milik allah seorang dan kesalahan milik saya pribadi.
Última actualización: 2023-09-07
Frecuencia de uso: 1
Calidad:
Referencia:
kelahiransebuah lukisan dalam kitab srimad bhagawatam dari yayasan isckon, menggambarkan adegan saat kunti memanggil dewa surya. atas pemanggilan tersebut, kunti memperoleh putra yang kemudian dibuangnya ke sungai. putra tersebut adalah radheya, alias karna.mahabharata bagian pertama atau adiparwa mengisahkan seorang putri bernama kunti yang pada suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, yaitu resi durwasa. atas jamuan itu, durwasa merasa senang dan menganugerahi kunti sebuah ilmu kesaktian bernama adityahredaya, semacam mantra untuk memanggil dewa. pada suatu hari, kunti mencoba mantra tersebut setelah melakukan puja di pagi hari. ia mencoba berkonsentrasi kepada dewa surya, dan sebagai akibatny, dewa penguasa matahari tersebut muncul untuk memberinya seorang putra, sebagaimana fungsi mantra yang diucapkan kunti. kunti menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan adityahredaya. surya menyatakan dengan tegas bahwa adityahredaya bukanlah mainan. sebagai konsekuensinya, kunti pun mengandung. namun, surya juga membantunya segera melahirkan bayi tersebut. surya kembali ke kahyangan setelah memulihkan kembali keperawanan kunti.dalam bahasa sanskerta kata karṇa bermakna "telinga". hal ini mengakibatkan muncul mitos bahwa karna lahir melalui telinga kunti. namun, karna juga dapat bermakna "mahir" atau "terampil". kiranya nama karna ini baru dipakai setelah basusena atau radheya dewasa dan menguasai ilmu memanah dengan sempurna.
query length limit excedeed. max allowed query : 500 chars
Última actualización: 2015-01-25
Frecuencia de uso: 3
Calidad:
Referencia:
Advertencia: contiene formato HTML invisible