Vous avez cherché: dewa (Indonésien - Latin)

dewa
divinitas

dewa para dewa
ut nobiscum sit deus

pernahkah dewa bangsa lain menyelamatkan negerinya dari kekuasaanku
numquid liberaverunt dii gentium terram suam de manu regis assyrioru

aku adalah dirimu yang kau buang wahai dewa pencipta
lingua

sia-sialah membuat patung tuangan dan menyembahnya sebagai dewa
quis formavit deum et sculptile conflavit ad nihil util

sebab tuhan adalah allah yang agung, raja perkasa yang mengatasi segala dewa
adnuntiate inter gentes gloriam eius in omnibus populis mirabilia eiu

kemudian di peor mereka menyembah baal, dan makan persembahan untuk dewa-dewa
et clamaverunt ad dominum cum tribularentur et de necessitatibus eorum eduxit eo

dewa-dewa bangsa lain hanya patung berhala tetapi tuhan adalah pencipta angkasa raya
omnes enim dii populorum idola dominus autem caelos feci

dewa manakah pernah melepaskan negerinya dari kekuasaanku? mana bisa tuhan menyelamatkan yerusalem!'
quis est ex omnibus diis terrarum istarum qui eruerit terram suam de manu mea ut eruat dominus hierusalem de manu me

apabila saya nanti harus mendampingi raja saya pergi bersembahyang ke kuil rimon dewa siria, semoga tuhan mengampuni saya.
hoc autem solum est de quo depreceris dominum pro servo tuo quando ingreditur dominus meus templum remmon ut adoret et illo innitente super manum meam si adoravero in templo remmon adorante me in eodem loco ut ignoscat mihi dominus servo tuo pro hac r

hanya sayang, tempat penyembahan dewa tidak dimusnahkannya, sehingga rakyat masih mempersembahkan kurban dan membakar kemenyan di situ
verumtamen excelsa non abstulit adhuc populus immolabat et adolebat in excelsis incensu

ia pun tidak meruntuhkan tempat-tempat penyembahan dewa, sehingga rakyat terus saja mempersembahkan kurban dan membakar dupa di sana
nisi hoc tantum quod excelsa non abstulit adhuc enim populus immolabat et adolebat in excelsi

berbahagialah orang yang percaya kepada tuhan, yang tidak ikut menyembah dewa-dewa, atau minta tolong kepada orang sombong
dominus opem ferat illi super lectum doloris eius universum stratum eius versasti in infirmitate eiu

(itulah sebabnya, sampai hari ini para imam dewa dagon dan semua penyembahnya di asdod melangkahi ambang pintu kuil dagon itu dan tidak menginjaknya.
porro dagon truncus solus remanserat in loco suo propter hanc causam non calcant sacerdotes dagon et omnes qui ingrediuntur templum eius super limen dagon in azoto usque in hodiernum die

ahas mempersembahkan kurban dan membakar dupa di tempat-tempat penyembahan dewa di gunung-gunung dan di bawah pohon-pohon yang rindang
immolabat quoque victimas et adolebat incensum in excelsis et in collibus et sub omni ligno frondos