Vous avez cherché: wakiweza (Swahili - Indonésien)

Traduction automatique

Apprendre à traduire à partir d'exemples de traductions humaines.

Swahili

Indonesian

Infos

Swahili

wakiweza

Indonesian

 

De: Traduction automatique
Suggérer une meilleure traduction
Qualité :

Contributions humaines

Réalisées par des traducteurs professionnels, des entreprises, des pages web ou traductions disponibles gratuitement.

Ajouter une traduction

Swahili

Indonésien

Infos

Swahili

hawakuwa wakiweza kusikia wala hawakuwa wakiona.

Indonésien

(mereka selalu tidak dapat mendengar) kebenaran (dan mereka selalu tidak melihat) kebenaran itu karena kebencian mereka yang sangat terhadap kebenaran itu sehingga digambarkan seolah-olah mereka tidak mampu untuk mendengar dan melihatnya.

Dernière mise à jour : 2014-07-03
Fréquence d'utilisation : 1
Qualité :

Swahili

wala hawatoacha kupigana nanyi mpaka wakutoeni katika dini yenu kama wakiweza.

Indonésien

demikianlah menurut pendapat syafii, (dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya).

Dernière mise à jour : 2014-07-03
Fréquence d'utilisation : 1
Qualité :

Swahili

wanakuuliza juu ya kupigana vita katika mwezi mtakatifu. sema: kupigana vita wakati huo ni dhambi kubwa. lakini kuzuilia watu wasende katika njia ya mwenyezi mungu na kumkanusha yeye, na kuzuilia watu wasende kwenye msikiti mtakatifu na kuwatoa watu wake humo, ni makubwa zaidi mbele ya mwenyezi mungu. na fitina ni mbaya zaidi kuliko kuuwa. wala hawatoacha kupigana nanyi mpaka wakutoeni katika dini yenu kama wakiweza. na yeyote katika nyinyi akiacha dini yake akafa naye ni kafiri, basi hao ndio ambao a'mali zao zimeharibika duniani na akhera. na hao ndio watu wa motoni; humo watadumu.

Indonésien

orang-orang muslim tidak suka berperang di bulan haram,(1) maka mereka pun bertanya kepadamu tentang hal itu. katakan, "ya, berperang di bulan haram itu memang merupakan dosa besar." tetapi ada yang lebih besar dari itu yaitu menghalang-halangi jalan allah dan al-masjid al-harâm, dan pengusiran umat islam dari mekah yang dilakukan musuh-musuh kalian. penindasan musuh terhadap umat islam untuk mengeluarkan mereka dari agamanya, itu lebih besar dari segala bentuk pembunuhan. oleh karena itu, perang di bulan suci dibolehkan karena kejamnya kejahatan-kejahatan itu. perang itu adalah sebuah pekerjaan berat demi menghindari sesuatu yang lebih besar. ketahuilah, wahai orang-orang muslim, bahwa cara yang mereka tempuh adalah cara-cara curang. mereka tidak menerima sikap adil dan logis yang kalian lakukan. mereka masih akan memerangi sampai dapat mengeluarkan kalian dari agama islam. maka orang-orang yang lemah menghadapi serangan mereka, kemudian keluar dari islam hingga mati dalam keadaan kafir, pekerjaan saleh mereka di dunia dan di akhirat akan sia-sia. mereka adalah penghuni neraka dan akan kekal di dalamnya. (1) ada empat bulan harâm (suci), disebutkan pada surat al-tawbah: "sesungguhnya jumlah bulan menurut allah ada dua belas dalam kitab allah pada hari dia menciptakan langit dan bumi. dia antaranya terdapat empat bulan haram. itulah agama yang lurus. maka, jangan kalian menganiaya diri sendiri pada bulan-bulan itu." dan dalam hadits riwayat al-bukhâriy dari khutbah yang disampaikannya pada haji perpisahan (hajjat al-wadâ'), rasulullah menyebutkan nama-nama bulan itu. sabdanya, "wahai sekalian manusia, sesungguhnya al-nasî'' adalah penambahan kekufuran yang menyesatkan orang-orang kafir. mereka menghalalkannya satu tahun kemudian menghalalkannya di tahun yang lain. waktu itu berputar seperti pada bentuk semula saat penciptaan langit dan bumi. jumlah bulan menurut allah ada dua belas, empat di antaranya adalah bulan suci: zulkaidah, zulhijah, muharam dan rajabnya suku mudlarr yang berada di antara bulan jumadilakhir dan syakban." saat itu, suku rabî'ah merasa berat melaksanakan perang di bulan ramadan karena suhu yang sangat panas. mereka lalu menamakan bulan ramadan itu sebagai rajab, menganggapnya suci dan tidak membolehkan perang di dalamnya. oleh karena itu, rasulullah menegaskan bahwa bulan rajab yang harâm adalah rajabnya suku mudlarr yang berada di antara jumadilakhir dan syakban. hikmah diharamkannya perang pada bulan-bulan haram ini adalah pemberlakuan gencatan senjata secara paksa untuk memberikan kesempatan istirahat dan mencari penghidupan. pelarangan ini telah berlaku sejak zaman ibrâhîm a. s. kemudian, sejak diwajibkannya haji ke bayt allâh (ka'bah) dan wukuf di padang arafah pada 10 zulhijah, perang pada hari ini pun dilarang juga. diharamkannya perang pada bulan sebelum dan sesudah musim haji itu merupakan wujud kasih sayang allah kepada hamba-nya, agar orang-orang yang melaksanakan haji pada bulan-bulan itu merasa aman terhadap jiwa dan kekayaannya, saat mulai meninggalkan kampung halaman sampai kembali lagi. sedangkan bulan keempat, rajab, merupakan pertengahan antara bulan-bulan itu. perang di bulan-bulan haram itu terkadang dapat dibolehkan kalau bertujuan mempertahankan diri. latar belakang turunnya ayat ini adalah kasus 'abd allâh ibn jahsy yang membawa surat. oleh rasulullah, ia dipesan agar tidak membuka surat itu sebelum menempuh waktu perjalan dua hari. tetapi 'abd allâh membukanya dan membacakannya di depan sahabat-sahabatnya. setelah tahu isi surat itu, ia tidak memaksakan kepada salah seorang sahabatnya itu untuk melanjutkan perjalanan. surat itu berbunyi: "berjalanlah bersama beberapa orang yang mengikutimu sampai ke nakhlah--tempat yang terletak di antara nejd dan taif. amatilah kafilah quraisy dan kabarkan kami tentang mereka." naskah surat itu memang menyebutkan secara jelas tidak adanya perintah perang. hanya ada perintah untuk mengamati dan memata-matai pihak lawan. akan tetapi, yang terjadi setelah membaca surat rasulullah itu, dua orang pengikut 'abd allâh ibn jahsy memisahkan diri untuk mencari gembalanya yang hilang dan kemudian ditawan quraisy. dua orang itu bernama sa'd ibn abî waqqâsh dan 'utbah ibn ghazwân. pasukan 'abd allâh ibn jahsy kemudian tiba di nakhlah. di sana mereka melihat kafilah quraisy berlalu membawa barang dagangan di bawah pimpinan 'amr ibn al-hadlramiy. peristiwa ini terjadi di akhir bulan rajab. ketika masa hijrahnya umat islam dari mekah ke madinah dahulu, orang-orang quraisy sempat menahan harta dan barang-barang beberapa orang muslim. di antara mereka yang hartanya ditahan quraisy itu ada yang bersama pasukan 'abd allâh ibn jahsy. mereka akhirnya membicarakan apakah hendak memerangi quraisy atau tidak. mereka bingung, karena jika membiarkan kafilah quraisy itu berlalu pada malam itu, mereka akan kehilangan kesempatan untuk merebut harta quraisy sebagai ganti dari harta mereka yang dirampas dulu. dan jika memerangi mereka, berarti mereka melakukan perang di bulan suci, rajab. akan tetapi mereka terdorong untuk perang dan berhasil membunuh 'amr al-hadlramiy, menawan dua orang musyrik dan merebut harta rampasan. ketika kembali ke madinah dan menyerahkan satu perlima rampasan perang itu kepada rasulullah, mereka ditolak. rasul tidak mau menerima pemberian itu dan menilai buruk perbuatan mereka. sabda rasul, "aku tidak memerintahkan kalian untuk perang di bulan suci." orang-orang madinah pun akhirnya tidak menyambut baik mereka. turunlah kemudian ayat ini.

Dernière mise à jour : 2014-07-03
Fréquence d'utilisation : 1
Qualité :

Avertissement : un formatage HTML invisible est présent

Obtenez une traduction de meilleure qualité grâce aux
7,749,046,584 contributions humaines

Les utilisateurs demandent maintenant de l'aide :



Nous utilisons des cookies pour améliorer votre expérience utilisateur sur notre site. En poursuivant votre navigation, vous déclarez accepter leur utilisation. En savoir plus. OK