検索ワード: rizki sabila (インドネシア語 - アラビア語)

コンピュータによる翻訳

人が翻訳した例文から、翻訳方法を学びます。

Indonesian

Arabic

情報

Indonesian

rizki sabila

Arabic

 

から: 機械翻訳
よりよい翻訳の提案
品質:

人による翻訳

プロの翻訳者、企業、ウェブページから自由に利用できる翻訳レポジトリまで。

翻訳の追加

インドネシア語

アラビア語

情報

インドネシア語

rizki

アラビア語

الكتابة العربية كورنية

最終更新: 2019-08-18
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

dina sabila

アラビア語

نوفل

最終更新: 2020-02-22
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

agung rizki

アラビア語

رزقي عظيم

最終更新: 2022-03-17
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

ria rizki wulandari

アラビア語

ريا رزقي وولانداري

最終更新: 2020-11-05
使用頻度: 4
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

m. rizki annur

アラビア語

السيد رزقي عنور

最終更新: 2021-11-13
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

helmi muhammad rizki

アラビア語

ضياء أميليا سبتياني

最終更新: 2022-07-30
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

kila rizki marka lilinda

アラビア語

هاردي فرانوو

最終更新: 2020-02-08
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

sabila hidayatul ma'rifah

アラビア語

ديلا بوسيتاساري

最終更新: 2023-11-27
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

muhammad rizki hamzah syafii

アラビア語

محمد رزقي حمزة صيرفي

最終更新: 2021-03-04
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

aku yang mencintaimu rizki aulia

アラビア語

محمد ارهام

最終更新: 2020-07-28
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

rizki sedang memiliki sepeda motor

アラビア語

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِىٌّ أَوْ مَرِيضٌ

最終更新: 2014-03-18
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

allohumma inni as aluka bihaqqi suuratil waaqi’ah wa asroorihaa antu yassiroli rizki kamaa yassartahu li katsiirin min kholqika yaa alloh yaa robbal ‘aalamiin

アラビア語

الله يما إني مثل ألوكا بيهقي سوراتيل واقع واسروريها أنتو ياسيرولي رزقي كاما يسارتاهو لي كاتسيرين من خلقيك يا الله يا ربعل العلمين

最終更新: 2021-06-26
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

ahmad tri nurhani arul amdani azka ulinuha bagus satria dewa bela oktavia dadan mardani emilda azahra fitri nuraulia intan wulandari m.agis irmawan marsya muhammad azis muhammad iqbal nadya tajriani nicen novita sari sabila hidayanti salsabila ziya fasya siti fauziah

アラビア語

最終更新: 2021-04-17
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

インドネシア語

a. latar belakang hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-quran, sebagaimana firman allah swt dalam surah an-nisa ayat 59:1 ﻲ ْﻢﺘُْﻋﺯَ ﺎﻨَﺗَ ﻥﹾ ِﺈﹶﻓ ْﻢﻜﹸ ْﻨﻣِ ِﺮﻣْ ﹶﺄﻟﹾﺍ ﻲﻟﻭﺃﹸﻭَ ﹶﻝﻮﺳُ ﺮﱠ ﻟﺍ ﺍﻮﻌُ ﻴﻃ ﺃﹶﻭَ َﻪﻠﱠﻟﺍ ﺍﻮﻌُ ﻴﻃ ﺃﹶ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ﻦَ ﻳﺬ ﻟﱠﺍ ﺎﻬ ﻳﱡﺃﹶ ﺎﻳ ُﻦَﺴﺣْ ﹶﺃَﻭ ٌﺮﻴْﺧَ َﻚِﻟﹶﺫ ِﺮِﺧَﺂﻟﹾﺍ ِﻡﻮْ َﻴﻟﹾﺍﻭَ ِﻪﻠﱠﻟﺎِﺑ ﻥﹶ ﻮﻨﻣِ ﺆْ ﺗُ ْﻢﺘُْﻨﻛﹸ ﹾﻥﺇِ ﻝِ ﻮﺳ ﺮﱠ ﻟﺍ ِﻪﻠﱠﻟﺍ ﻰﻟﹶﺇِ ُﻩﻭﱡﺩﺮُ ﻓﹶ ٍﺀﻲْ َﺷ (٥٩:ﺀﺎﺴﻨﻟﺍ) ﺎﻠﹰﻳِﻭﺄﹾَﺗ hai orang-orang beriman, taatilah allah, taatilah rasulnya dan ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu bersengketa tentang sesuatu maka kembalikan kepada allah (al-quran) dan rasulnya (sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih baik bagimu lebih baik akibatnya. juga berdasarkan sabda rasul: “sesungguhnya telah saya tinggalkan untuk kalian dua hal yang apabila kalian berpegang teguh pada keduanya niscaya kalian tidak bakal tersesat: kitab allah (al-quran) dan sunnah rasulullah saw”.2 sekalipun demikian, hadis itu sendiri belum banyak mendapatkan perhatian dari para sahabat, terutama dalam masalah penulisan dan pembukuannya, hal ini disebabkan adanya dua macam riwayat yang didapatkan pada masa rasulullah saw. riwayat yang pertama menerangkan adanya larangan rasulullah saw untuk mencatat apapun selain al-quran, karena dikhawtirkan akan terjadi bercampurnya antara al-quran dengan hadis, sebagaimana diriwayatkan oleh abu said al-khudri: “janganlah kalian mencatat 1al quran, 4: 59. 2izzudin bulaiq, minhahus shalihin, cet 1, (beirut: dar al-fikr, 1978), 22. 1 baru setelah dapat dibedakan dengan tegas antara ayat al-quran dan hadis, maka rasulullah saw membolehkan pencatatan hadis, sebagaimana riwayat dari abdullah ibnu amer ibnu al-as: saya menulis semua yang saya dengar dari rasulullah saw dan saya bermaksud untuk menghafalnya tetapi orang-orang melarangnya sambil berkata, engkau tulis semua yang engkau dengar dari rasulullah saw padahal beliau juga manusia, beliau berbicara baik waktu senang atau marah lalu aku berhenti menulisnya, kemudian hal ini aku sampaikan pada rasulullah saw, lalu beliau mengisyaratkan kemulutnya dengan jarinya sambil berkata: “tulislah, demi zat yang diriku dalam kekuasaannya, tidaklah keluar dari mulutku kecuali yang benar”.4 pada masa pemerintahan khalifah abu bakar dan umar, pencatatan dan pembukuan hadis belum banyak mengalami kemajuan. baru pada zaman usman, mulai tampak adanya perkembangan. terutama ketika para sahabat berupaya mengumpulkan hadis dari tokoh-tokoh sahabat.5 kemudian setelah zaman usman dan ali, timbul usaha yang lebih serius untuk mencatat dan membukukan hadis. ketika masa pemerintahan usman bin abdul aziz mulai adanya kesepakatan untuk membukukan hadis. namun pada masa ini masih tercampur sabda rasulullah saw, dengan perkataan sahabat, maka pada abad-abad berikutnya mulai ada penyaringan dan pensyarahannya. 3hasbi ash-shiddiqi, sejarah dan pengantar ilmu hadis, (semarang: pt pustaka rizki putra, 1999), 35. 4ibid., 3 5ibid., 42 terdorong melakukan pembahasan tentang hadis-hadis yang ada dalam kitab-kitab tersebut. pada umumnya mendorong dilakukan upaya-upaya penelitian riwayat- riwayat hadis dalam rangka menetapkan serta memastikan mana hadis shahih dan tidak shahih. banyak sekali permasalahan yang dibahas dalam kitab hadis, baik itu permasalahan yang bersifat sosial, budaya, kemasyarakatan, kekeluargaan, bahkan sampai pada pengobatan juga dibahas dalam kitab hadis. seperti yang telah diketahui banyak orang, bahwa setiap penyakit selalu dicari cara penyembuhannya. berbagai macam cara bisa dilakukan untuk mendapatkan kesembuhan tersebut. mulai dari cara yang tradisional yang merupakan warisan dari nenek moyang sampai dengan cara yang sangat modern yang identik dengan penggunaan alat-alat canggih sebagai simbol dari modernisasi itu sendiri. dari adanya berbagai macam cara penyembuhan (pengobatan), tidak semua bisa dilakukan dengan bebas tanpa adanya petunjuk-petunjuk yang jelas dari seorang ahli atau dokter. begitu juga halnya dengan cara pengobatan tradisional yang pernah dilakukan oleh rasulullah saw. atau yang lebih populer dengan istilah thib al-nabawi. di antara pengobatan ala nabi yang tersurat di beberapa redaksi hadis adalah pengobatan dengan al-kayy atau pengobatan dengan menggunakan besi panas. thib al-nabawi yang satu ini masih sangat jarang dipraktekkan oleh umat islam, berbeda dengan pengobatan ala nabi lainnya

アラビア語

ترجمة من العربية إلى الإندونيسية

最終更新: 2013-04-17
使用頻度: 1
品質:

参照: 匿名

人による翻訳を得て
7,749,151,990 より良い訳文を手にいれましょう

ユーザーが協力を求めています。



ユーザー体験を向上させるために Cookie を使用しています。弊社サイトを引き続きご利用いただくことで、Cookie の使用に同意していただくことになります。 詳細。 OK