Tentando aprender a traduzir a partir dos exemplos de tradução humana.
De: Tradução automática
Sugerir uma tradução melhor
Qualidade:
A partir de tradutores profissionais, empresas, páginas da web e repositórios de traduções disponíveis gratuitamente
kau membuatku meleleh
you make me brave
Última atualização: 2018-08-11
Frequência de uso: 1
Qualidade:
Referência:
kau membuat ku bergairah
you make me
Última atualização: 2023-02-27
Frequência de uso: 1
Qualidade:
Referência:
jangan bodo karena satu masalah yang kau buat
jangan bodoh karena satu masalah yang kau buat
Última atualização: 2021-12-24
Frequência de uso: 1
Qualidade:
Referência:
introducing pada akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan sebuah penemuan virus terbaru yang berasal dari wuhan, china. kasus tersebut semakin bertambah semenjak 31 desember 2019 hingga 3 januari 2020. virus tersebut dikatakan cukup berbahaya dan penyebarannya begitu cepat hingga pada tahun 2020 semua sekolah diliburkan. waktu itu aku berada di kelas 1 sma, suasana yang sangat menyenangkan. tiba tiba waktu itu ada pengumuman sekolah akan diliburkan selama 2 minggu karena covid mulai memasuki daerah kawasan tempat tinggalku, jujur waktu itu aku senang karena sekolah akan diliburkan namun setelah 2 minggu ternyata libur dilanjutkan lagi menjadi 1 bulan. sekolah ditutup dan mengharuskan kami untuk belajar dirumah. body virus ini dapat menyebar melalui beberapa media seperti udara, air, dan benda benda yang berinteraksi dengan suatu virus. virus ini juga menular cukup berbahaya dan penyebarannya sangat cepat. tidak hanya berhenti di daerah asalnya yaitu china, tetapi virus ini menyebar hingga penjuru dunia sehingga disebut pandemi covid-19. tak terkecuali di indonesia. seluruh kegiatan dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja karena virus ini dengan cepat dapat menginfeksi banyak orang dan dapat menyebabkan kematian , begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar, mulai dari siswa maupun kalangan mahasiswa dianjurkan untuk belajar dari rumah dan tugas di berikan oleh guru-guru melalui online. sejak corona, aktifitas belajarku dilakukan secara online. kami belajar lewat aplikasi zoom atau google classroom atau hanya sekedar mengisi absensi di grup kelas melalui whatsapp. aku sangat ingat perasaan dimana aku bangun pagi untuk mengisi absensi lalu kembali tidur. awalnya aku merasa senang karena tidak perlu kesekolah, hanya berdiam dirumah saja namun setelah beberapa minggu aku merasa aku merindukan teman temanku, rindu suasana dikelas, rindu kantin sekolah dan rindu belajar bersama teman teman. aku merasa bosan belajar di rumah terus. aku ingin belajar di kelas kembali bertatap muka dengan guru dan teman-teman kelas. aku merindukan saat seperti itu. yang berbeda dari kegiatan belajar di masa wabah covid ini, belajar di rumah dengan tugas yang banyak diberikan guru kepada murid. tugas mengerjakan soal-soal yang banyak. dengan sabar, aku mengerjakan perintah guru untuk menjawab soal-soal itu sesuai halaman yang diperintahkannya. sudah banyak tugas yang diberikan oleh guru dan aku mengerjakan satu per satu kemudian mengumpulkannya. walaupun diberi waktu untuk mengumpulkan, tetap saja tugasku menumpuk karena aku sering menunda untuk mengerjakannya. setelah selesai mengerjakan, sudah ada tugas baru lagi yang diberikan. setelah berbulan bulan baru ada pengumuman sekolah akan dibuka kembali namun memakai shift, satu kelas dibagi menjadi dua shift lalu sekolah tatap muka dengan cara berganti gantian. walaupun waktu itu aku tidak berjumpa dengan semua teman temanku namun pada akhirnya aku berjumpa beberapa, dan itu membuatku semangat sekolah, oh iya juga tidak boleh lupa memakai masker dan hand sanitizer. dengan adanya pandemi virus corona yang semakin meluas, pemerintah melakukan ppkm untuk menghentikan penyebaran virus covid-19 ditambah lagi himbauan pemerintah agar setiap orang untuk berdiam diri di rumah termasuk belajar di rumah, beribadah di rumah dan bekerja di rumah. hal itu hanya sementara waktu sampai wabah pandemi covid-19 berakhir. selama melakukan pembelajaran dari rumah, aku memiliki kisah tersendiri, baik senang maupun susah. dari sisi senangnya, aku bersyukur belajar di rumah karena bisa terhindar dari penularan covid-19 walaupun tetap menerapkan protokol kesehatan. pembelajaran daring juga menghemat ekonomi karena waktu itu kemendikbud memberikan kuota gratis untuk seluruh pelajar sehingga uang jajan dapat ditabung. kemudian lebih teratur dalam mengatur waktu seperti jadwal akademik, organisasi, termasuk waktu bersama keluarga, dan waktu luang tentu lebih banyak sehingga ada banyak kreatifitas dan ide, juga waktu untuk diri sendiri. namun, susahnya, berupa ruang gerak bersama teman-teman yang terbatas, seperti ketika praktik harus membuat video mandiri di rumah dengan fasilitas yang terbatas. apalagi, ketika aku sedang belajar daring tiba-tiba listrik mati dan jaringan internet tidak stabil. tentu hal itu menjadi penghalang dalam proses belajar mengajar, sedangkan materi pembelajaran hanya dikirimkan melalui video. aku juga kadang merasa sangat bosan ketika hanya memerhatikan layar kaca gawai bahkan sampai menjadi kesal karena hanya menjadi pendengar saja. kesimpulan pandemi covid-19 merupakan masa penyebaran virus yang meluas secara global ke penjuru dunia dalam waktu yang cepat. virus ini berawal dari wuhan, china pada bulan desember 2019 lalu menyebar hingga ke beberapa negara tetangga seperti korea, jepang, bahkan beberapa negara di asia tenggara. indonesia mencatat kasus pertama pada awal bulan maret 2020. semakin hari pasien pengidap positif corona terus bertambah sehingga pemerintah turun tangan untuk mengeluarkan peraturan untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona. dari pernyataan pemerintah tersebut diantara seperti menerapkan pembelajaran e-learning, work from home, dan lain sebagainya. pastinya kebijakan tersebut akan berdampak dari segi positif maupun negatif. pada dasarnya, dampak yang dirasakan cenderung lebih negatif daripada positifnya. tetapi kita harus pintar-pintar mengatur tata kehidupan agar dampak negatif dari corona dapat disiasati. namun terlebih dari itu semua, aku tidak pernah menganggap buruk pengalaman itu, justru aku merindukannya, bukan merindukan covid 19 nya tetapi suasananya. suasana yang waktu itu masih terasa hangat, tidak banyak beban pikiran dan merasa percaya diri, sangat berbeda dengan yang sekarang.
Última atualização: 2023-11-28
Frequência de uso: 2
Qualidade:
Referência: