Sie suchten nach: air sunao (Hindi - Indonesisch)

Computer-Übersetzung

Versucht aus den Beispielen menschlicher Übersetzungen das Übersetzen zu lernen.

Hindi

Indonesian

Info

Hindi

air sunao

Indonesian

 

von: Maschinelle Übersetzung
Bessere Übersetzung vorschlagen
Qualität:

Menschliche Beiträge

Von professionellen Übersetzern, Unternehmen, Websites und kostenlos verfügbaren Übersetzungsdatenbanken.

Übersetzung hinzufügen

Hindi

Indonesisch

Info

Hindi

sunao

Indonesisch

sunao

Letzte Aktualisierung: 2021-03-25
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

aap sunao

Indonesisch

aap sunao

Letzte Aktualisierung: 2020-09-20
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

apa artinya apa sunao

Indonesisch

apa artinya apa sunao

Letzte Aktualisierung: 2020-06-03
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

aur sunao kya kar rahe ho

Indonesisch

aur sunao kya kar rahe ho

Letzte Aktualisierung: 2023-09-02
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

or sunao kuch aap ke bare me

Indonesisch

sunao kuch aap ke bare me

Letzte Aktualisierung: 2021-03-25
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

aur sunao ghar pe sab theek hai

Indonesisch

aur sunao ghar pe sab theek hai

Letzte Aktualisierung: 2024-04-29
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

case: air brake?

Indonesisch

rem udara ?

Letzte Aktualisierung: 2017-10-13
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

ये indian air force का टोही जहाज है . इसके सौर सेल पूरे एक खेत को उपजाऊ बना सकते है.

Indonesisch

itu pesawat robot angkatan udara india, panel surya-nya bisa memberi daya seluruh ladang.

Letzte Aktualisierung: 2017-10-13
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Hindi

asal usul bedug kramat jatisawit (joko bajul) alfaqih warsono pada zaman dahulu di desa jatisawit tinggallah seorang laki-laki bernama ki kamal dengan isterinya nyi santi. pada waktu itu yang menjadi lurah adalah ki sardana yang hanya mempunyai seorang anak gadis bernama katijah. pekerjaan ki kamal adalah mencari ikan di sungai atau laut. kedua suami isteri itu hidup dengan sangat sederhana, sabar dan tawakkal walaupun tidak mempunyai anak. tiap pagi sekitar jam 05.00, ki kamal pergi dengan membawa jala untuk mencari ikan. sore harinya ikan itu dijual oleh nyi santi, isterinya. pada suatu hari, malam kamis, nyi santi bermimpi kejatuhan pulung (mendapat rejeki). pada pagi harinya, ternyata tak satupun ikan yang diperolehnya. krn hari sudah sore, maka ia pulang dg membawa kembu (tempat ikan) yang kosong. di tengah jalan ia menemukan anak buaya. setibanya di rumah, anak buaya tersebut ditaruh di suatu tempat dan dipeilhara seperti layaknya manusia. buaya tersebut memiliki keanehan, yaitu suka sekali makan nasi, sambal dan segala yang biasa dimakan manusia. beberapa bulan kemudian, buaya tersebut tumbuh besar dan tak pernah mengganggu manusia. pada waktu terang bulan, ketika ki kamal dan nyi santi sudah tidur, buaya itu menjelma menjadi manusia yang ganteng dan menamakan dirinya joko bajul. kemudian ia pergi mencari teman sampai ke rumah ki kuwu sardana. di situ terdapat banayak muda-mudi yang sedang berkumpul. lama kelamaan katijah, anak ki kuwu, jatuh cinta kepada joko bajul. oleh karena kegantengan joko bajul itu, katijah minta supaya ayahnya mengawinkannya dengan joko bajul yg berpura-pura menjadi anak ki kamal. beberapa hari kemudian, ki sardana datang ke rumah ki kamal untuk meminta anaknya supaya mengawini katijah. ki kamal mengatakan bahwa ia tdk mempunyai anak laki-laki, tetpai ki kuwu tidak percaya. secara diam-diam ki kamal dan nyi santi menyelidiki perbuatan buaya itu, karena ia mengira bahwa buayalah yang menjelma menjadi manusia. setelah diadakan penyelidikan, terbuktilah benar apa yang diperkirakan ki kamal. karena kasihan melihat sikap ki kuwu itu, akhirnya joko bajul dikawinkan dengan katijah. karena senangnya, maka pesta perkawinan itu diadakan selama tujuh hari tujuh malam. lama-kelamaan jko bajul bermaksud akan membawa isterinya ke negaranya sendiri, yaitu di dasar laut. setelah diijinkan oleh orang tuanya, katijah mengikti suaminya. bajul mengajaknya ke tepi sungai, lalu bajul membaca mantera sehingga air laut itu seakan tidak tampak lagi dan membantuk jalan besar. di situ kedua suami-isteri dihormati oleh seluruh keluarga beserta teman-temannya dari dasar laut. joko bajul tidak memiliki pekerjaan tetap, ia jarang tinggal di rumah. sebelum pergi meninggalkan riumah, ia berpesan pada istrinya supaya tidak naik ke para (bagian atas langit-langit rumah). memang sudah menjadi kebiasaan manusia melanggar sesuatu yang dilarangnya. katijah naik ke atas para meski sudah dilarang suaminya. ia ingin tahu mengapa suaminya melarangnya. begitu sampai di atas para, sampailah ia ke daratan. katijah merasa bingung dengan kejadian itu. ia menangis sambil pulang ke rumah ayahnya. seminggu setelah kejadian itu, joko bajul datang ke rumah ki kuwu jatisawit untuk menanyakan isterinya. sesudah bertemu, katijah tidak mau diajak kembali. akhirnya ia berpesan kepada rakyat jatisawit: “kalau nanti ada ribut-ribut di desa jatisawit atau ada serangan dari desa lain, bunyikan bedug ini, nanti saya akan datang memberi bantuan”. bedug itu dibuat oleh joko bajul sendiri da diserahkan kepada kuwu jatisawit. sesudah pesan tersebut bajul pulang ke negaranya, yaitu di dasar laut. karena merasa takut akan adanya peristiwa datangnya buaya itu, maka sampai sekarang di desa jatisawit tidak pernah dibunyikan bedug. akhirnya bedug tersebut dihanyutkan ke sungai, dan masjid jatisawit tidak memiliki bedug lagi.

Indonesisch

asal usul bedug kramat jatisawit (joko bajul) alfaqih warsono pada zaman dahulu di desa jatisawit tinggallah seorang laki-laki bernama ki kamal dengan isterinya nyi santi. pada waktu itu yang menjadi lurah adalah ki sardana yang hanya mempunyai seorang anak gadis bernama katijah. pekerjaan ki kamal adalah mencari ikan di sungai atau laut. kedua suami isteri itu hidup dengan sangat sederhana, sabar dan tawakkal walaupun tidak mempunyai anak. tiap pagi sekitar jam 05.00, ki kamal pergi dengan membawa jala untuk mencari ikan. sore harinya ikan itu dijual oleh nyi santi, isterinya. pada suatu hari, malam kamis, nyi santi bermimpi kejatuhan pulung (mendapat rejeki). pada pagi harinya, ternyata tak satupun ikan yang diperolehnya. krn hari sudah sore, maka ia pulang dg membawa kembu (tempat ikan) yang kosong. di tengah jalan ia menemukan anak buaya. setibanya di rumah, anak buaya tersebut ditaruh di suatu tempat dan dipeilhara seperti layaknya manusia. buaya tersebut memiliki keanehan, yaitu suka sekali makan nasi, sambal dan segala yang biasa dimakan manusia. beberapa bulan kemudian, buaya tersebut tumbuh besar dan tak pernah mengganggu manusia. pada waktu terang bulan, ketika ki kamal dan nyi santi sudah tidur, buaya itu menjelma menjadi manusia yang ganteng dan menamakan dirinya joko bajul. kemudian ia pergi mencari teman sampai ke rumah ki kuwu sardana. di situ terdapat banayak muda-mudi yang sedang berkumpul. lama kelamaan katijah, anak ki kuwu, jatuh cinta kepada joko bajul. oleh karena kegantengan joko bajul itu, katijah minta supaya ayahnya mengawinkannya dengan joko bajul yg berpura-pura menjadi anak ki kamal. beberapa hari kemudian, ki sardana datang ke rumah ki kamal untuk meminta anaknya supaya mengawini katijah. ki kamal mengatakan bahwa ia tdk mempunyai anak laki-laki, tetpai ki kuwu tidak percaya. secara diam-diam ki kamal dan nyi santi menyelidiki perbuatan buaya itu, karena ia mengira bahwa buayalah yang menjelma menjadi manusia. setelah diadakan penyelidikan, terbuktilah benar apa yang diperkirakan ki kamal. karena kasihan melihat sikap ki kuwu itu, akhirnya joko bajul dikawinkan dengan katijah. karena senangnya, maka pesta perkawinan itu diadakan selama tujuh hari tujuh malam. lama-kelamaan jko bajul bermaksud akan membawa isterinya ke negaranya sendiri, yaitu di dasar laut. setelah diijinkan oleh orang tuanya, katijah mengikti suaminya. bajul mengajaknya ke tepi sungai, lalu bajul membaca mantera sehingga air laut itu seakan tidak tampak lagi dan membantuk jalan besar. di situ kedua suami-isteri dihormati oleh seluruh keluarga beserta teman-temannya dari dasar laut. joko bajul tidak memiliki pekerjaan tetap, ia jarang tinggal di rumah. sebelum pergi meninggalkan riumah, ia berpesan pada istrinya supaya tidak naik ke para (bagian atas langit-langit rumah). memang sudah menjadi kebiasaan manusia melanggar sesuatu yang dilarangnya. katijah naik ke atas para meski sudah dilarang suaminya. ia ingin tahu mengapa suaminya melarangnya. begitu sampai di atas para, sampailah ia ke daratan. katijah merasa bingung dengan kejadian itu. ia menangis sambil pulang ke rumah ayahnya. seminggu setelah kejadian itu, joko bajul datang ke rumah ki kuwu jatisawit untuk menanyakan isterinya. sesudah bertemu, katijah tidak mau diajak kembali. akhirnya ia berpesan kepada rakyat jatisawit: “kalau nanti ada ribut-ribut di desa jatisawit atau ada serangan dari desa lain, bunyikan bedug ini, nanti saya akan datang memberi bantuan”. bedug itu dibuat oleh joko bajul sendiri da diserahkan kepada kuwu jatisawit. sesudah pesan tersebut bajul pulang ke negaranya, yaitu di dasar laut. karena merasa takut akan adanya peristiwa datangnya buaya itu, maka sampai sekarang di desa jatisawit tidak pernah dibunyikan bedug. akhirnya bedug tersebut dihanyutkan ke sungai, dan masjid jatisawit tidak memiliki bedug lagi.

Letzte Aktualisierung: 2015-02-28
Nutzungshäufigkeit: 1
Qualität:

Referenz: Anonym

Eine bessere Übersetzung mit
7,740,515,118 menschlichen Beiträgen

Benutzer bitten jetzt um Hilfe:



Wir verwenden Cookies zur Verbesserung Ihrer Erfahrung. Wenn Sie den Besuch dieser Website fortsetzen, erklären Sie sich mit der Verwendung von Cookies einverstanden. Erfahren Sie mehr. OK