Results for ibnu nugroho translation from Indonesian to Spanish

Computer translation

Trying to learn how to translate from the human translation examples.

Indonesian

Spanish

Info

Indonesian

ibnu nugroho

Spanish

 

From: Machine Translation
Suggest a better translation
Quality:

Human contributions

From professional translators, enterprises, web pages and freely available translation repositories.

Add a translation

Indonesian

Spanish

Info

Indonesian

ibnu sina.

Spanish

ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 4
Quality:

Indonesian

bebaskan ibnu sina.

Spanish

libera a ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

- ibnu al nafis.

Spanish

- ibn-al-nafis. - ¿qué?

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

- dimana ibnu sina?

Spanish

- dónde está ibn siná?

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

yang mengobatimu itu ibnu sina.

Spanish

es la clase de medicina de ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

...bagaimanapun ibnu sina terlibat.

Spanish

ibn siná está implicado.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

anda tinggal jauh dari ibnu alwaans.

Spanish

ahora, escucha... mantente alejado de los ibn alwaans.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

dari rumah ibnu sina, aku menemukannya.

Spanish

de la casa de ibn siná, que he registrado.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

aku datang untuk belajar kepada ibnu sina.

Spanish

he venido a estudiar con ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

anda tetap jelas ayahmu dari keluarga ibnu alwaan.

Spanish

mantén a tu padre lejos de la familia de ibn alwaan.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

maksudku, pengobatan model ibnu sina sangat hebat.

Spanish

no, digo por hablarle bien de mi a ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

meskipun ibnu sina tidak membantah pisau atau pena itu miliknya,..

Spanish

aunque ibn siná no sostuviera el cuchillo ni la pluma,

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

aku datang untuk belajar kepada tabib besar, ibnu sina.

Spanish

he venido a estudiar con el gran sanador, ibn siná.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

menyewa ke pangeran sayif ibnu alwaan pada bulan bulan ke- .

Spanish

alquilado al principe sayif ibn alwaan de mes a mes.

Last Update: 2016-10-27
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

ayat ini turun ketika ibnu salam mengadu kepada rasulullah, "wahai rasulullah!

Spanish

lo dispensa a quien Él quiere.

Last Update: 2014-07-03
Usage Frequency: 1
Quality:

Warning: Contains invisible HTML formatting

Indonesian

kemudian mereka memakan sebagian darinya hingga semuanya merasa kenyang. demikianlah menurut riwayat ibnu abbas dalam hadisnya sehubungan dengan kisah mengenai turunnya hidangan dari langit ini.

Spanish

dijo alá: «sí, voy a hacer que os baje.

Last Update: 2014-07-03
Usage Frequency: 1
Quality:

Indonesian

bismillah… assalamualaikum wr. wb. syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah azza wa jalla. ia yang mengalirkan nikmat kepada manusia, para hamba-nya. nikmat yang tak pernah putus dan melingkupi setiap tubuh anak adam. di antara nikmat itu ialah nikmat kesehatan, kesempatan, dan kekuatan yang diberikan kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul dan saling berbagi di tempat yang sederhana ini. utamanya nikmat iman dan nikmat islam, dua nikmat yang merupakan syarat utama sebelum memasuki gerbang surga, insya allah. tiada pula henti-hentinya kita kirimkan selawat dan salam kepada tauladan, uswah, dan anutan kita, rasulullah saw, kepada keluarganya yang mulia, kepada sahabatnya yang setia, dan kepada orang-orang yang senantiasa memegang panji kebenaran dan berjalan di setapak yang telah ia rintis, semoga kita termasuk di dalamnya. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, sesungguhnya manhaj islam adalah manhaj rabbani yang dengannya allah membedakan islam dengan manhaj-manhaj selainnya. di antara sifat rabbaniyah ajaran islam adalah perintah allah azza wa jalla kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua mereka sebagai sebuah penghargaan atas jasa-jasa keduanya yang telah melahirkan, membesarkan, memelihara, mengasuh, dan mendidik mereka hingga menjadi manusia yang berguna. allah berfirman, yang artinya: “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (al-israa’: 23 ). pada ayat ini, allah telah menyandingkan perintah mentahuidkan-nya dengan berbuat baik kepada kedua orang tua. hal ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan ayah dan ibu. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah, tentunya, jika setiap orang ingin menghitung keutamaan orang tua atas jasa-jasa mereka terhadap anak-anaknya, maka tak seorang dapat menghitung apalagi membalasnya. rasulullah saw pernah bersabda“tidak mungkin seorang anak dapat membalas jasa orang tuanya kecuali apabila ia mendapatkannya sebagai budak lalu dibelinya dan dibebaskannya.”(h.r. muslim). suatu ketika ibnu umar r.a. melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di atas pundaknya pada saat tawaf di seputar kakbah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji. maka lelaki tersebut berkata,“wahai ibnu umar, apakah dengan ini engkau telah melihatku membalas kebaikan ibuku?”ibnu umar menjawab, “belum, walaupun sedikit kebaikannya, akan tetapi engkau telah berbuat baik. demi allah, engkau akan mendapatkan pahala yang banyak dengan kebaikanmu yang sedikit ini.”(h.r. bukhari). ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, rasulullah saw menyebutkan dosa terhadap kedua orang tua termasuk salah satu dosa besar. akan tetapi, sangat disayangkan dari banyak manusia yang hidup di zaman ini, sudah tidak tahu bagaimana seharusnya memperlakukan kedua orang tuanya. kita sering menyaksikan bagaimana interaksi seorang anak yang sangat tidak layak dipertontonkan kepada kedua orang tuanya, baik di depan mata kita maupun dari berbagai media yang tersebar luas di tengah-tengah kita. jangankan untuk menolong mereka dari beban hidup yang berat, bahkan sang anak sendirilah yang menjadi beban hidup tersebut. menyakiti perasaan dan fisik orang tua bukan lagi menjadi masalah yang tabu dikalangan manusia, menelantarkan mereka, bahkan sampai rela membunuh mereka hanya karena sebab-sebab yang sangat sepele. inilah pemandangan hidup sehari-hari yang kita saksikan, kita berlindung kepada allah dari hal yang demikian. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, di sisi lain, karena agungnya dan besarnya hak-hak orang tua, maka allah telah mewajibkan seorang anak untuk berbuat baik kepada mereka dalam segala keadaan, bahkan kepada orang tua yang kafir sekalipun, lebih-lebih kepada mereka yang muslim. allah berfirman yang artinya: “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku, kemudian hanya kepada-kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (luqman: 15). ini tidak berarti kita harus taat pada mereka atas hal-hal yang bermaksiat kepada allah karena rasulullah saw bersabda “tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada allah.” (h.r. ahmad). ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, orang tua adalah pintu surga yang luas bagi seseorang yang ingin masuk ke dalamnya. celakalah bagi mereka yang masih dapat bertemu dengan orang tuanya, namun dia terhalang dari mengecap manis dan indahnya surga yang dijanjikan oleh allah azza wa jalla. rasulullah saw bersabda bahwa “sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya pada usia lanjut namun dia tidak masuk surga.” (h.r. muslim). ibnu mas’ud r.a. pernah bertanya kepada rasulullah saw tentang amalan-amalan yang paling dicintai oleh allah, maka beliau menjawab: “salat tepat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan jihad fii sabilillah.” (h.r. bukhari dan muslim) ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah, oleh karena itu, mari kita belajar dari kitabullah alquran dan sunah rasulullah saw bagaimana kita seharusnya beradab kepada kedua orang tua kita. janganlah jadi manusia yang durhaka kepada mereka karena hal itu merupakan penghalang bagi setiap orang dari mengecap manisnya keindahan surga. akhir kalam, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena sesungguhnya kesalahan datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. dan semua kebenaran hanya datang dari allah azza wa jalla. subehanakallaahumma wabihamdik asyhadu allailaaha illaah anta astagfiruka wa atubu ilaiik. assalamualaikum wr.wb.indonesia

Spanish

bismillah… assalamualaikum wr. wb. syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah azza wa jalla. ia yang mengalirkan nikmat kepada manusia, para hamba-nya. nikmat yang tak pernah putus dan melingkupi setiap tubuh anak adam. di antara nikmat itu ialah nikmat kesehatan, kesempatan, dan kekuatan yang diberikan kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul dan saling berbagi di tempat yang sederhana ini. utamanya nikmat iman dan nikmat islam, dua nikmat yang merupakan syarat utama sebelum memasuki gerbang surga, insya allah. tiada pula henti-hentinya kita kirimkan selawat dan salam kepada tauladan, uswah, dan anutan kita, rasulullah saw, kepada keluarganya yang mulia, kepada sahabatnya yang setia, dan kepada orang-orang yang senantiasa memegang panji kebenaran dan berjalan di setapak yang telah ia rintis, semoga kita termasuk di dalamnya. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, sesungguhnya manhaj islam adalah manhaj rabbani yang dengannya allah membedakan islam dengan manhaj-manhaj selainnya. di antara sifat rabbaniyah ajaran islam adalah perintah allah azza wa jalla kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua mereka sebagai sebuah penghargaan atas jasa-jasa keduanya yang telah melahirkan, membesarkan, memelihara, mengasuh, dan mendidik mereka hingga menjadi manusia yang berguna. allah berfirman, yang artinya: “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (al-israa’: 23 ). pada ayat ini, allah telah menyandingkan perintah mentahuidkan-nya dengan berbuat baik kepada kedua orang tua. hal ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan ayah dan ibu. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah, tentunya, jika setiap orang ingin menghitung keutamaan orang tua atas jasa-jasa mereka terhadap anak-anaknya, maka tak seorang dapat menghitung apalagi membalasnya. rasulullah saw pernah bersabda“tidak mungkin seorang anak dapat membalas jasa orang tuanya kecuali apabila ia mendapatkannya sebagai budak lalu dibelinya dan dibebaskannya.”(h.r. muslim). suatu ketika ibnu umar r.a. melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di atas pundaknya pada saat tawaf di seputar kakbah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji. maka lelaki tersebut berkata,“wahai ibnu umar, apakah dengan ini engkau telah melihatku membalas kebaikan ibuku?”ibnu umar menjawab, “belum, walaupun sedikit kebaikannya, akan tetapi engkau telah berbuat baik. demi allah, engkau akan mendapatkan pahala yang banyak dengan kebaikanmu yang sedikit ini.”(h.r. bukhari). ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, rasulullah saw menyebutkan dosa terhadap kedua orang tua termasuk salah satu dosa besar. akan tetapi, sangat disayangkan dari banyak manusia yang hidup di zaman ini, sudah tidak tahu bagaimana seharusnya memperlakukan kedua orang tuanya. kita sering menyaksikan bagaimana interaksi seorang anak yang sangat tidak layak dipertontonkan kepada kedua orang tuanya, baik di depan mata kita maupun dari berbagai media yang tersebar luas di tengah-tengah kita. jangankan untuk menolong mereka dari beban hidup yang berat, bahkan sang anak sendirilah yang menjadi beban hidup tersebut. menyakiti perasaan dan fisik orang tua bukan lagi menjadi masalah yang tabu dikalangan manusia, menelantarkan mereka, bahkan sampai rela membunuh mereka hanya karena sebab-sebab yang sangat sepele. inilah pemandangan hidup sehari-hari yang kita saksikan, kita berlindung kepada allah dari hal yang demikian. ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, di sisi lain, karena agungnya dan besarnya hak-hak orang tua, maka allah telah mewajibkan seorang anak untuk berbuat baik kepada mereka dalam segala keadaan, bahkan kepada orang tua yang kafir sekalipun, lebih-lebih kepada mereka yang muslim. allah berfirman yang artinya: “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku, kemudian hanya kepada-kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (luqman: 15). ini tidak berarti kita harus taat pada mereka atas hal-hal yang bermaksiat kepada allah karena rasulullah saw bersabda “tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada allah.” (h.r. ahmad). ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah azza wa jalla, orang tua adalah pintu surga yang luas bagi seseorang yang ingin masuk ke dalamnya. celakalah bagi mereka yang masih dapat bertemu dengan orang tuanya, namun dia terhalang dari mengecap manis dan indahnya surga yang dijanjikan oleh allah azza wa jalla. rasulullah saw bersabda bahwa “sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya pada usia lanjut namun dia tidak masuk surga.” (h.r. muslim). ibnu mas’ud r.a. pernah bertanya kepada rasulullah saw tentang amalan-amalan yang paling dicintai oleh allah, maka beliau menjawab: “salat tepat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan jihad fii sabilillah.” (h.r. bukhari dan muslim) ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh allah, oleh karena itu, mari kita belajar dari kitabullah alquran dan sunah rasulullah saw bagaimana kita seharusnya beradab kepada kedua orang tua kita. janganlah jadi manusia yang durhaka kepada mereka karena hal itu merupakan penghalang bagi setiap orang dari mengecap manisnya keindahan surga. akhir kalam, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena sesungguhnya kesalahan datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. dan semua kebenaran hanya datang dari allah azza wa jalla. subehanakallaahumma wabihamdik asyhadu allailaaha illaah anta astagfiruka wa atubu ilaiik. assalamualaikum wr.wb.madura

Last Update: 2013-10-19
Usage Frequency: 1
Quality:

Reference: Wikipedia

Get a better translation with
7,773,715,524 human contributions

Users are now asking for help:



We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site you agree to our use of cookies. Learn more. OK