Usted buscó: foto bugil ayu ting ting (Javanés - Indonesio)

Traducción automática

Aprendiendo a traducir con los ejemplos de traducciones humanas.

Javanese

Indonesian

Información

Javanese

foto bugil ayu ting ting

Indonesian

 

De: Traducción automática
Sugiera una traducción mejor
Calidad:

Contribuciones humanas

De traductores profesionales, empresas, páginas web y repositorios de traducción de libre uso.

Añadir una traducción

Javanés

Indonesio

Información

Javanés

mudo foto ayu ting ting

Indonesio

poto bugil ayu ting ting

Última actualización: 2017-01-10
Frecuencia de uso: 1
Calidad:

Referencia: Anónimo

Javanés

foto bugil ayu tingting

Indonesio

foto bugil ayu tingting

Última actualización: 2023-05-18
Frecuencia de uso: 1
Calidad:

Referencia: Anónimo

Javanés

ayu ting ting wuda

Indonesio

bugil ayu ting ting

Última actualización: 2022-09-24
Frecuencia de uso: 1
Calidad:

Referencia: Anónimo

Javanés

ayu ting ting foto mudo

Indonesio

foto bugil ayu ting ting

Última actualización: 2016-08-08
Frecuencia de uso: 5
Calidad:

Referencia: Anónimo

Javanés

berbagai cara bisa dilakukan untuk menyambut tahun baru. berbagi keceriaan dengan pesta kembang api ataupun riuhnya tiupan terompet menjadi salah satu yang biasa kita lihat untuk menyambut pergantian tahun. lain halnya dengan pergantian tahun baru jawa yang jatuh tiap malam 1 suro (1 muharram) yang tidak disambut dengan kemeriahan, namun dengan berbagai ritual sebagai bentuk introspeksi diri. saat malam 1 suro tiba, masyarakat jawa umumnya melakukan ritual tirakatan, lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk), dan tuguran (perenungan diri sambil berdoa). bahkan sebagian orang memilih menyepi untuk bersemedi di tempat sakaral seperti puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam keramat. ritual 1 suro telah dikenal masyarakat jawa sejak masa pemerintahan sultan agung (1613-1645 masehi). saat itu masyarakat jawa masih mengikuti sistem penanggalan tahun saka yang diwarisi dari tradisi hindu. sementara itu umat islam pada masa sultan agung menggunakan sistem kalender hijriah. sebagai upaya memperluas ajaran islam di tanah jawa, kemudian sultan agung memadukan antara tradisi jawa dan islam dengan menetapkan 1 muharram sebagai tahun baru jawa. bagi warga solo mungkin perayaan malem selikuran keraton surakarta memiliki kesan tersendiri. sebanyak seribu tumpeng akan diperebutkan oleh abdi dalem keraton kasunanan surakarta dan masyarakat sekitar. tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun untuk memeringati malam selikuran atau malam ke dua puluh satu dalam hitungan bulan ramadan yang biasa disebut malam lailatul qadar itu. seribu tumpeng tersebut dikirab dari keraton kasunanan surakarta menuju masjid agung solo yang berjarak sekitar 500 meter. para abdi dalem juga membawa lampu menyerupai lampion atau ting. sehingga kirab ini juga dikenal dengan nama ting-ting hik. di depan barisan ancak canthaka, terdapat joli kencana atau kotak menyerupai anchak canthaka yang berukuran besar dan berbentuk menyerupai rumah-rumahan. di dalam joli kencana tersebut terdapat ingkung. setiap prosesi tumpeng seribu selalu ada dua joli kencana dan satu ting berukuran besar, lengkap dengan cap logo keraton surakarta. tradisi malam selikuran dengan mengusung seribu tumpeng merujuk pada malam lailatul qodar yang jatuh pada malam ganjil di bulan ramadan. kirab dilakukan pada malam selikur sebagai malam ganjil. dan pada malam lailatul qadar adalah malam seribu pahala jumlah pahala tersebut diibaratkan dengan jumlah seribu tumpeng. sepanjang bulan suro masyarakat jawa meyakini untuk terus bersikap eling (ingat) dan waspada. eling artinya manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan dimana kedudukannya sebagai ciptaan tuhan. sedangkan waspada berarti manusia juga harus terjaga dan waspada dari godaan yang menyesatkan. karenanya dapat dipahami jika kemudian masyarakat jawa pantang melakukan hajatan pernikahan selama bulan suro. pesta pernikahan yang biasanya berlangsung dengan penuh gemerlap dianggap tidak selaras dengan lelaku yang harus dijalani selama bulan suro. terlepas dari mitos yang beredar dalam masyarakat jawa berkaitan dengan bulan suro, namun harus diakui bersama bahwa introspeksi menjelang pergantian tahun memang diperlukan agar lebih mawas diri. bagi masyarakat jawa, bulan suro sebagai awal tahun jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral atau suci, bulan yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan yang maha kuasa.

Indonesio

prasasti yupa uga diarani prasasti mulawarman iku salahsijining sumber sajarah peninggalan kerajaan kutai sing wujudé tugu watu sing ana tulisané. prasasti yupa iki ditemo'aké déning petugas topografi walanda taun 1879 lan saiki disimpen ing museum nasional ing jakarta. ana 7 iji yupa peninggalan kerajaan kutai kabèh ditulis nganggo aksara pallawa lan nganggo basa sansekerta. salahsiji yupa ana sing urung dadi sing saiki disimpen ing kompleks cagar budaya muara kaman, ing pinggir kali mahakam, kalimantan timur.

Última actualización: 2013-03-08
Frecuencia de uso: 2
Calidad:

Referencia: Anónimo

Obtenga una traducción de calidad con
7,739,127,826 contribuciones humanas

Usuarios que están solicitando ayuda en este momento:



Utilizamos cookies para mejorar nuestros servicios. Al continuar navegando está aceptando su uso. Más información. De acuerdo