Via de voorbeelden van menselijke vertaling trachten te leren vertalen.
Van professionele vertalers, bedrijven, webpagina's en gratis beschikbare vertaalbronnen.
apa
apakah kamu dari
Laatste Update: 2019-10-04
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa?
selamat pagi teman-teman
Laatste Update: 2015-01-25
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
bust apa
bust apa
Laatste Update: 2019-12-16
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa kabar
terjemahan bahasa indonesia ke bahasa india
Laatste Update: 2016-07-03
Gebruiksfrequentie: 4
Kwaliteit:
Referentie:
janu artinya apa
janu artinya apa
Laatste Update: 2023-12-28
Gebruiksfrequentie: 2
Kwaliteit:
Referentie:
u untuk apa
Laatste Update: 2023-07-11
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa arti dari khairiyat
apa arti dari khairiyat
Laatste Update: 2020-12-08
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
ada apa dengan mu?
google terjemahan bahasa indonesia bahasa india
Laatste Update: 2016-11-09
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa itu artinya bhabhi
anda hukum itu artinya
Laatste Update: 2018-02-26
Gebruiksfrequentie: 3
Kwaliteit:
Referentie:
apa arti apni tasveer bhejo
apa arti apni tasveer bhejoapni tasveer bhejo
Laatste Update: 2019-12-26
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa artinya kata pahle pay ko
apa artinya kata pahle pay ko
Laatste Update: 2020-12-17
Gebruiksfrequentie: 2
Kwaliteit:
Referentie:
apa artinya kata mera dil mat dukhao
apa artinya kata mera dil
Laatste Update: 2023-10-04
Gebruiksfrequentie: 2
Kwaliteit:
Referentie:
anda tidak dapat melakukan apa pun,
dan dengan bulan jika jadi purnama,
Laatste Update: 2023-12-22
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa arti ap apni photo bhejo achcha
apa arti apni foto bhejo achcha
Laatste Update: 2020-03-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa si anjing ga jelas banget bangsat
apa si anjing gajelas lu bangsat
Laatste Update: 2021-12-29
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa artinya kata teri mujhe bhi pyaar ho gaya
apa artinya kata teri mujhe bhi pyaar ho gaya
Laatste Update: 2021-02-16
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa artinya kata mujhe raifal chahiye apka mumbai number do
apa artinya kata mujhe rifal chahiye apka mumbai number do
Laatste Update: 2022-11-21
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
apa artinya bhir meh bhi thaan hayi yaah harpal teri aayi rohke koi mujhe zara bhar na aye yeh dil mera
apa artinya bhir meh bhi thaan hayi yaah harpal teri aayi rohke koi mujhe zara bhar na aye yeh dil mera
Laatste Update: 2020-12-14
Gebruiksfrequentie: 2
Kwaliteit:
Referentie:
saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk ini, saya mengatakan kepadanya mari kita lihat apa yang terjadi
saya tidak bisa bahasa india saya orang indonesia
Laatste Update: 2023-11-28
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie:
asal usul bedug kramat jatisawit (joko bajul) alfaqih warsono pada zaman dahulu di desa jatisawit tinggallah seorang laki-laki bernama ki kamal dengan isterinya nyi santi. pada waktu itu yang menjadi lurah adalah ki sardana yang hanya mempunyai seorang anak gadis bernama katijah. pekerjaan ki kamal adalah mencari ikan di sungai atau laut. kedua suami isteri itu hidup dengan sangat sederhana, sabar dan tawakkal walaupun tidak mempunyai anak. tiap pagi sekitar jam 05.00, ki kamal pergi dengan membawa jala untuk mencari ikan. sore harinya ikan itu dijual oleh nyi santi, isterinya. pada suatu hari, malam kamis, nyi santi bermimpi kejatuhan pulung (mendapat rejeki). pada pagi harinya, ternyata tak satupun ikan yang diperolehnya. krn hari sudah sore, maka ia pulang dg membawa kembu (tempat ikan) yang kosong. di tengah jalan ia menemukan anak buaya. setibanya di rumah, anak buaya tersebut ditaruh di suatu tempat dan dipeilhara seperti layaknya manusia. buaya tersebut memiliki keanehan, yaitu suka sekali makan nasi, sambal dan segala yang biasa dimakan manusia. beberapa bulan kemudian, buaya tersebut tumbuh besar dan tak pernah mengganggu manusia. pada waktu terang bulan, ketika ki kamal dan nyi santi sudah tidur, buaya itu menjelma menjadi manusia yang ganteng dan menamakan dirinya joko bajul. kemudian ia pergi mencari teman sampai ke rumah ki kuwu sardana. di situ terdapat banayak muda-mudi yang sedang berkumpul. lama kelamaan katijah, anak ki kuwu, jatuh cinta kepada joko bajul. oleh karena kegantengan joko bajul itu, katijah minta supaya ayahnya mengawinkannya dengan joko bajul yg berpura-pura menjadi anak ki kamal. beberapa hari kemudian, ki sardana datang ke rumah ki kamal untuk meminta anaknya supaya mengawini katijah. ki kamal mengatakan bahwa ia tdk mempunyai anak laki-laki, tetpai ki kuwu tidak percaya. secara diam-diam ki kamal dan nyi santi menyelidiki perbuatan buaya itu, karena ia mengira bahwa buayalah yang menjelma menjadi manusia. setelah diadakan penyelidikan, terbuktilah benar apa yang diperkirakan ki kamal. karena kasihan melihat sikap ki kuwu itu, akhirnya joko bajul dikawinkan dengan katijah. karena senangnya, maka pesta perkawinan itu diadakan selama tujuh hari tujuh malam. lama-kelamaan jko bajul bermaksud akan membawa isterinya ke negaranya sendiri, yaitu di dasar laut. setelah diijinkan oleh orang tuanya, katijah mengikti suaminya. bajul mengajaknya ke tepi sungai, lalu bajul membaca mantera sehingga air laut itu seakan tidak tampak lagi dan membantuk jalan besar. di situ kedua suami-isteri dihormati oleh seluruh keluarga beserta teman-temannya dari dasar laut. joko bajul tidak memiliki pekerjaan tetap, ia jarang tinggal di rumah. sebelum pergi meninggalkan riumah, ia berpesan pada istrinya supaya tidak naik ke para (bagian atas langit-langit rumah). memang sudah menjadi kebiasaan manusia melanggar sesuatu yang dilarangnya. katijah naik ke atas para meski sudah dilarang suaminya. ia ingin tahu mengapa suaminya melarangnya. begitu sampai di atas para, sampailah ia ke daratan. katijah merasa bingung dengan kejadian itu. ia menangis sambil pulang ke rumah ayahnya. seminggu setelah kejadian itu, joko bajul datang ke rumah ki kuwu jatisawit untuk menanyakan isterinya. sesudah bertemu, katijah tidak mau diajak kembali. akhirnya ia berpesan kepada rakyat jatisawit: “kalau nanti ada ribut-ribut di desa jatisawit atau ada serangan dari desa lain, bunyikan bedug ini, nanti saya akan datang memberi bantuan”. bedug itu dibuat oleh joko bajul sendiri da diserahkan kepada kuwu jatisawit. sesudah pesan tersebut bajul pulang ke negaranya, yaitu di dasar laut. karena merasa takut akan adanya peristiwa datangnya buaya itu, maka sampai sekarang di desa jatisawit tidak pernah dibunyikan bedug. akhirnya bedug tersebut dihanyutkan ke sungai, dan masjid jatisawit tidak memiliki bedug lagi.
asal usul bedug kramat jatisawit (joko bajul) alfaqih warsono pada zaman dahulu di desa jatisawit tinggallah seorang laki-laki bernama ki kamal dengan isterinya nyi santi. pada waktu itu yang menjadi lurah adalah ki sardana yang hanya mempunyai seorang anak gadis bernama katijah. pekerjaan ki kamal adalah mencari ikan di sungai atau laut. kedua suami isteri itu hidup dengan sangat sederhana, sabar dan tawakkal walaupun tidak mempunyai anak. tiap pagi sekitar jam 05.00, ki kamal pergi dengan membawa jala untuk mencari ikan. sore harinya ikan itu dijual oleh nyi santi, isterinya. pada suatu hari, malam kamis, nyi santi bermimpi kejatuhan pulung (mendapat rejeki). pada pagi harinya, ternyata tak satupun ikan yang diperolehnya. krn hari sudah sore, maka ia pulang dg membawa kembu (tempat ikan) yang kosong. di tengah jalan ia menemukan anak buaya. setibanya di rumah, anak buaya tersebut ditaruh di suatu tempat dan dipeilhara seperti layaknya manusia. buaya tersebut memiliki keanehan, yaitu suka sekali makan nasi, sambal dan segala yang biasa dimakan manusia. beberapa bulan kemudian, buaya tersebut tumbuh besar dan tak pernah mengganggu manusia. pada waktu terang bulan, ketika ki kamal dan nyi santi sudah tidur, buaya itu menjelma menjadi manusia yang ganteng dan menamakan dirinya joko bajul. kemudian ia pergi mencari teman sampai ke rumah ki kuwu sardana. di situ terdapat banayak muda-mudi yang sedang berkumpul. lama kelamaan katijah, anak ki kuwu, jatuh cinta kepada joko bajul. oleh karena kegantengan joko bajul itu, katijah minta supaya ayahnya mengawinkannya dengan joko bajul yg berpura-pura menjadi anak ki kamal. beberapa hari kemudian, ki sardana datang ke rumah ki kamal untuk meminta anaknya supaya mengawini katijah. ki kamal mengatakan bahwa ia tdk mempunyai anak laki-laki, tetpai ki kuwu tidak percaya. secara diam-diam ki kamal dan nyi santi menyelidiki perbuatan buaya itu, karena ia mengira bahwa buayalah yang menjelma menjadi manusia. setelah diadakan penyelidikan, terbuktilah benar apa yang diperkirakan ki kamal. karena kasihan melihat sikap ki kuwu itu, akhirnya joko bajul dikawinkan dengan katijah. karena senangnya, maka pesta perkawinan itu diadakan selama tujuh hari tujuh malam. lama-kelamaan jko bajul bermaksud akan membawa isterinya ke negaranya sendiri, yaitu di dasar laut. setelah diijinkan oleh orang tuanya, katijah mengikti suaminya. bajul mengajaknya ke tepi sungai, lalu bajul membaca mantera sehingga air laut itu seakan tidak tampak lagi dan membantuk jalan besar. di situ kedua suami-isteri dihormati oleh seluruh keluarga beserta teman-temannya dari dasar laut. joko bajul tidak memiliki pekerjaan tetap, ia jarang tinggal di rumah. sebelum pergi meninggalkan riumah, ia berpesan pada istrinya supaya tidak naik ke para (bagian atas langit-langit rumah). memang sudah menjadi kebiasaan manusia melanggar sesuatu yang dilarangnya. katijah naik ke atas para meski sudah dilarang suaminya. ia ingin tahu mengapa suaminya melarangnya. begitu sampai di atas para, sampailah ia ke daratan. katijah merasa bingung dengan kejadian itu. ia menangis sambil pulang ke rumah ayahnya. seminggu setelah kejadian itu, joko bajul datang ke rumah ki kuwu jatisawit untuk menanyakan isterinya. sesudah bertemu, katijah tidak mau diajak kembali. akhirnya ia berpesan kepada rakyat jatisawit: “kalau nanti ada ribut-ribut di desa jatisawit atau ada serangan dari desa lain, bunyikan bedug ini, nanti saya akan datang memberi bantuan”. bedug itu dibuat oleh joko bajul sendiri da diserahkan kepada kuwu jatisawit. sesudah pesan tersebut bajul pulang ke negaranya, yaitu di dasar laut. karena merasa takut akan adanya peristiwa datangnya buaya itu, maka sampai sekarang di desa jatisawit tidak pernah dibunyikan bedug. akhirnya bedug tersebut dihanyutkan ke sungai, dan masjid jatisawit tidak memiliki bedug lagi.
Laatste Update: 2015-02-28
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie: