Via de voorbeelden van menselijke vertaling trachten te leren vertalen.
Van professionele vertalers, bedrijven, webpagina's en gratis beschikbare vertaalbronnen.
tetapi setelah raja ahab meninggal, mesa memberontak terhadap israel
maar ná die dood van agab het die koning van moab van die koning van israel afvallig geword.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
setelah ahab raja israel meninggal, negeri moab memberontak terhadap israel
en moab het na die dood van agab van israel afvallig geword.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
meskipun begitu, yerobeam anak nebat itu memberontak terhadap salomo, rajanya
maar jeróbeam, die seun van nebat, die dienaar van salomo, die seun van dawid, het opgestaan en teen sy heer gerebelleer.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
dalam pemerintahan yehoram, edom memberontak terhadap yehuda dan membentuk kerajaan sendiri
in sy dae het die edomiete van juda afvallig geword en 'n koning oor hulle aangestel.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 2
Kwaliteit:
nenek moyangmu yang pertama telah berdosa, para pemimpinmu telah memberontak terhadap aku
jou eerste vader het gesondig, en jou tolke het teen my oortree.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
terkutuklah yerusalem, kota bejat yang suka memberontak terhadap tuhan dan yang menindas penduduknya sendiri
wee die opstandige en die besoedelde, die verdrukkende stad.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
"kami berdosa dan memberontak kepada-mu, ya tuhan, dan engkau tak memberi pengampunan
ons het oortree en ons was wederstrewig--u het nie vergewe nie.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Waarschuwing: Bevat onzichtbare HTML-opmaak
tetapi mereka memberontak dan menyedihkan hati tuhan. maka ia berbalik menjadi musuh mereka ia sendiri berperang melawan mereka
maar húlle was wederstrewig en het sy heilige gees bedroef; daarom het hy vir hulle in 'n vyand verander: hy self het teen hulle gestry.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
kesalahannya ditambah lagi dengan sebuah dosa; ia memberontak terhadap allah, dan menghina-nya di hadapan kita
want hy voeg 'n oortreding by sy sonde; onder ons spreek hy smadelik en vermenigvuldig sy woorde teen god.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
aku selalu siap menyambut umat-ku, tetapi mereka suka memberontak. bangsa itu melakukan yang jahat dan mengikuti rencananya sendiri
ek het my hande die hele dag uitgebrei na 'n opstandige volk wat wandel op 'n weg wat nie goed is nie, agter hulle eie gedagtes aan;
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
hai manusia fana, dengarkan apa yang kukatakan kepadamu. jangan ikut memberontak juga. bukalah mulutmu dan makanlah apa yang kuberikan kepadamu.
maar jy, mensekind, luister na wat ek jou sê; wees nie wederstrewig soos die wederstrewige huis nie; maak jou mond wyd oop, en eet wat ek jou gee.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
dengarlah hai langit, perhatikanlah hai bumi! tuhan berkata, "anak-anak yang telah kuasuh memberontak terhadap aku
hoor, o hemele, en luister, o aarde, want die here spreek: ek het kinders grootgemaak en verhoog, maar húlle het teen my oortree.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Waarschuwing: Bevat onzichtbare HTML-opmaak
sejak itu edom tidak tunduk lagi kepada yehuda. pada masa itu juga kota libna pun memberontak. semua itu terjadi karena yehoram telah meninggalkan tuhan, allah yang disembah leluhurnya
so het die edomiete dan van juda afvallig geword, tot vandag toe; in dieselfde tyd het libna afvallig geword onder sy mag uit, want hy het die here, die god van sy vaders, verlaat.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
"hai manusia fana, engkau kuutus kepada orang-orang israel yang memberontak melawan aku. mereka itu pemberontak seperti nenek moyang mereka juga
hy sê toe vir my: mensekind, ek stuur jou na die kinders van israel, na die opstandige nasies wat teen my opgestaan het; hulle en hul vaders het teen my oortree tot hierdie selfde dag toe.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Waarschuwing: Bevat onzichtbare HTML-opmaak
maka banyak orang akan memberontak terhadap raja negeri selatan. dan beberapa orang kejam dari bangsamu, daniel, akan memberontak juga karena mereka telah melihat suatu penglihatan. tetapi mereka akan gagal
en in dié tye sal baie teen die koning van die suide opstaan, en die gewelddadige mense van jou volk sal hulle verhef om 'n gesig in vervulling te laat gaan, maar hulle sal omkom.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
"ayah kami meninggal di padang gurun dan ia tidak mempunyai anak laki-laki. ia bukan pengikut korah yang memberontak terhadap tuhan. ayah kami itu meninggal karena dosanya sendiri
ons vader het in die woestyn gesterwe, en hy het nie behoort by die bende van die wat teen die here vergader het in die bende van korag nie, maar hy het om sy sonde ontwil gesterwe en geen seuns gehad nie.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Waarschuwing: Bevat onzichtbare HTML-opmaak
kami telah mungkir dan memberontak terhadap tuhan, dan tak mau mengikuti allah kami. kami telah menindas orang lain dan menyeleweng; pikiran kami sesat, dan kata-kata kami bohong
die afval en verloëning van die here en afwyking van agter onse god; die uitspreek van verdrukking en oortreding, die opneem en uitstoot van leuentaal uit die hart.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
kemudian tuhan berkata kepada musa, "letakkanlah tongkat harun kembali di depan peti perjanjian. tongkat itu harus disimpan sebagai peringatan bagi orang israel yang suka memberontak itu bahwa mereka akan mati kalau mereka tidak berhenti mengomel.
daarop het die here vir moses gesê: bring die staf van aäron terug voor die getuienis om dit te bewaar as teken vir die wederstrewiges, en bevry my eindelik van hulle murmureringe, dat hulle nie sterwe nie.
Laatste Update: 2012-05-05
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Waarschuwing: Bevat onzichtbare HTML-opmaak
indonesia kdiceriterakan bahwa pak lesap adalah putera madura keturunan panembahan cakraningrat dengan isteri selir; karena itu pada umumnya ia kurang mendapat kedudukan kalau dibandingkan dengan putera-puteranya dari isteri padmi. pada suatu waktu ia (lesap) diberi tahu oleh ibunya, siapa sebenarnja ayahnya. sebagai seorang pemuda, ia merasa kesal dan berusaha untuk tampil kedepan dengan macam – macam keahliannya. ia suka sekali bertapa digunung-gunung dan dikuburan-kuburan yang keramat. pada suatu waktu ia bertapa digunung geger (di bangkalan) sampai cukup lamanya. sekembalinya dari bertapa tersebut, ia mempunyai beberapa macam keahlian dan terutama ia menjadi dukun untuk menjyembuhkan macam – macampenyakit. hal itu terdengar oleh raja bangkalan, lalu ia dipanggil dan diperkenankan untuk tetap tinggal dikota bangkalan, dengan diberinya rumah didesa pejagan. selain dari pada itu raja djuga mengizinkan ia menjalankan praktek sebagai dukun, ialah memberinja obat- obat kepada siapapun yang menderita sakit. meskipun sudah mendapat kehormatan dan penghargaan semacam itu ke’lesap masih merasa tidak puas, karena ia merasa selalu diawasi oleh raja. yang tersembunyi dibalik itu, ia rupanya mempunyai ambisi untuk memegang pemerintahan di madura. karena itu ke’lesap meninggalkan kota bangkalan, terus menuju ketimur dan akhirnya ia sampai digua gunung pajudan “didaerah guluk-guluk. digua itulah ia bertapa untuk beberapa tahun lamanya. nama ke’ lesap makin lama makin terkenal. diceriterakan bahwa ke’ lesap memiliki sebuah golok dan dapat disuruh untuk mengamuk sendiri tanpa ada orang yang memegangnya. karena kesaktian – kesaktian yang ia miliki, ia makin lama makin menjadi terkenal sampai diseluruh pelosok madura. akhirnja ke’ lesap merasa yakin pada dirinya sendiri, bahwa ia sudah cukup mampu untuk mulai mengobarkan api pemberontakan. keahlian dan kemasyurannya, banyak membawa simpati kepada rakyat, sehingga pada saat ia turun dari pertapaannya (gunung payudan) dengan sangat mudah ia dapat menaklukkan desa- desa yang ia datangi. pemberontakan ke’ lesap mulai dari timur. dengan bantuan pengikut – pengikutnja, ke’ lesap mulai menyerang kerajaan sumenep. pertempuran terjadi dimana-mana, dan tak lama kemudian, sumenep dapat diduduki. pangeran tjokronegoro iv (raden alza), sebagai bupati sumenep merasa sangat ketakutan dan ia melarikan diri bersama-sama keluarganya ke surabaya dan ia melaporkan adanya pemberontakan tersebut kepada kompeni. setelah keraton sumenep diduduki, pak lesap menuju ke pamekasan melalui jalan sebelah selatan, ialah bluto, prenduan, kadura dan seterusnya. ditempat-tempat dimana ia lalui, disambut oleh rakyat dengan penuh simpati dan terus mereka menggabungkan diri masuk pasukan pemberontak. pamekasan dengan mudah pula dapat dikalahkan, karena pada waktu itu bupati pamekasan yang bernama tumenggung ario adikoro iv (r. ismail) tidak ada ditempat, ia sedang bepergian ke semarang. ke’ lesap melawan adikoro iv. adikoro iv adalah menantu dari cakraningrat v di bangkalan. sewaktu adikoro iv kembali dari semarang dan singgah di bangkalan, ia lalu mendengar dari mertuanya bahwa ke’ lesap melancarkan pemberontakan. setelah mendengar peristiwa itu, adikoro iv terus minta diri kepada ayah mertuanya untuk terus berangkat berperang menghadapi ke’ lesap. ia sangat marah, karena memikirkan bagaimana nasib rakyat pamekasan yang tentunya kocar-kacir, karena ditinggalkan pemimpinnya. adikoro iv naik kuda dari bangkalan menuju blega. di blega ia berjumpa dengan orang- orang dari pamekasan yang dipimpin oleh wongsodirejo, penghulu bagandan. dengan diiringi oleh pengikut pengikutnya yang masih setia, adikoro iv terus menuju ke sampang. dikota ini ia berhenti untuk istirahat sebentar. pada saat makan siang datanglah seorang utusan dari pak lesap dengan mcmbawa sepucuk surat yang isinya menantang untuk berperang. adikoro iv sangat marah dan nasinya tidak terus dimakan, bahkan ia terus berdiri dan menanyakan kepada orang – orang banyak siapa yang sanggup mengikuti dirinya untuk berperang dengan pak lesap. penghulu bagandan tidak menyetujui untuk berangkat segera, karena hari itu adalah hari naas dan. menasehatkan untuk berangkat besok paginya saja. tetapi adikoro iv tidak sabar untuk menunggu semalam saja. ia menanyakan lagi, siapa yang berani mati bersama-sama dengan dirinya. penghulu bagandan menyahut, bahwa dirinyalah yang per-tama bersedia untuk mati bersama-sama pemimpinnja. karena itu, tanpa di-tunda- tundalagi, adikoro iv berangkat dengan diikuti oleh penghulu bagandan dan pengiring-pengiringnya menuju ke pamekasan. adikoro iv beserta pasukannya mengamuk sedemikian rupa, sehingga musuhnya dapat dipukul mundur sampai di pegantenan, daerah pamekasan akan tetapi, karena pasukan adikoro iv jumlahnya hanya sedikit dan ia sendiri sudah sangat lelah, maka tidak lama kemudian perutnya kena senjata dan ususnya sampai keluar. tetapi semangatnya tidak padam, ia melilitkan ususnya kepada tangkai kerisnya dan ia terus mengamuk dengan tombaknya. akhirnya ia kehabisan tenaga juga dan terus jatuh meninggal dunia. demikianlah pula penghulu bagandan gugur dimedan pertempuran bersama-sama adikoro iv. pertempuran di bangkalan dan berakhirnya pemberontakan pak lesap (tahun 1750). setelah adikoro iv dapat dikalahkan, maka pak lesap beserta pasukannya terus menuju ke bangkalan. pertempuran dimulai sebab pasukan cakraningrat v mengadakan perlawanan yang cukup hebat. tetapi lama ke- lamaan pasukan kerajaan bangkalan dapat dipukul mundur. bantuan dari kompeni didatangkan dari surabaya. pertempuran terus berkobar kembali. bantuan kompenipun tidak dapat bertahan dan terpaksa mundur pula. karena cakraningrat v merasa hampir kalah, ia mengungsi ke melaja, sedangkan benteng dipertahankan oleh pasukan kompeni. waktu itu pak lesap membuat pesanggrahan didesa tonjung. pada suatu malam cakraningrat v bermimpi supaya pak lesap dikirimi seorang perempuan dengan disuruh memegang bendera putih, yang maksudnya, bahwa bangkalan akan menyerah. tipu muslihat tersebut keesokan harinya dijalankan. seorang perempuan ronggeng diberinya pakaian keraton serta disuruh memegang bendera putih dan terus dikirimkan kepada pak lesap. pak lesap menerima pemberian itu dan wanita itu dibawa kepesanggrahannya, dengan keyakinan bahwa bangkalan sudah menyerah. pada waktu cakraningrat v dengan pengikutnja sedang menunggu reaksi pak lesap dengan dikiriminya seorang wanita yang memegang bendera putih, tiba – tiba terlihatlah tombak pusaka bangkalan yang bernama sinenggolo gemetar dan bersinar seolah-olah mengeluarkan api. cakraningrat bangkit dari duduknya dan terus mengabil tombak itu. ia lalu mengajak pasukannya untuk berangkat berperang guna menumpas pemberontakan pak lesap. sesampainya didesa tonjung, pak lesap sangat terkejut, karena cakraningrat v datang menyerang dengan tiba – tiba. dengan tidak menunggu lama lagi, cakraningrat v mendatangi pemimpin pemberontak itu dan terus tombaknya ditancapkan. pak lesap, pada seketika itu pula rebah dan terus meninggal. rakyat bangkalan yang mengikuti rajanya bersama – sama berteriak : „bangka-la’an”, jang artinja „sudah matilah”. karena itu sebagian orang bangkalan mengatakan, bahwa nama bangkalan asalnja dari kalimat itue madura
indonesia to maduradiceriterakan bahwa pak lesap adalah putera madura keturunan panembahan cakraningrat dengan isteri selir; karena itu pada umumnya ia kurang mendapat kedudukan kalau dibandingkan dengan putera-puteranya dari isteri padmi. pada suatu waktu ia (lesap) diberi tahu oleh ibunya, siapa sebenarnja ayahnya. sebagai seorang pemuda, ia merasa kesal dan berusaha untuk tampil kedepan dengan macam – macam keahliannya. ia suka sekali bertapa digunung-gunung dan dikuburan-kuburan yang keramat. pada suatu waktu ia bertapa digunung geger (di bangkalan) sampai cukup lamanya. sekembalinya dari bertapa tersebut, ia mempunyai beberapa macam keahlian dan terutama ia menjadi dukun untuk menjyembuhkan macam – macampenyakit. hal itu terdengar oleh raja bangkalan, lalu ia dipanggil dan diperkenankan untuk tetap tinggal dikota bangkalan, dengan diberinya rumah didesa pejagan. selain dari pada itu raja djuga mengizinkan ia menjalankan praktek sebagai dukun, ialah memberinja obat- obat kepada siapapun yang menderita sakit. meskipun sudah mendapat kehormatan dan penghargaan semacam itu ke’lesap masih merasa tidak puas, karena ia merasa selalu diawasi oleh raja. yang tersembunyi dibalik itu, ia rupanya mempunyai ambisi untuk memegang pemerintahan di madura. karena itu ke’lesap meninggalkan kota bangkalan, terus menuju ketimur dan akhirnya ia sampai digua gunung pajudan “didaerah guluk-guluk. digua itulah ia bertapa untuk beberapa tahun lamanya. nama ke’ lesap makin lama makin terkenal. diceriterakan bahwa ke’ lesap memiliki sebuah golok dan dapat disuruh untuk mengamuk sendiri tanpa ada orang yang memegangnya. karena kesaktian – kesaktian yang ia miliki, ia makin lama makin menjadi terkenal sampai diseluruh pelosok madura. akhirnja ke’ lesap merasa yakin pada dirinya sendiri, bahwa ia sudah cukup mampu untuk mulai mengobarkan api pemberontakan. keahlian dan kemasyurannya, banyak membawa simpati kepada rakyat, sehingga pada saat ia turun dari pertapaannya (gunung payudan) dengan sangat mudah ia dapat menaklukkan desa- desa yang ia datangi. pemberontakan ke’ lesap mulai dari timur. dengan bantuan pengikut – pengikutnja, ke’ lesap mulai menyerang kerajaan sumenep. pertempuran terjadi dimana-mana, dan tak lama kemudian, sumenep dapat diduduki. pangeran tjokronegoro iv (raden alza), sebagai bupati sumenep merasa sangat ketakutan dan ia melarikan diri bersama-sama keluarganya ke surabaya dan ia melaporkan adanya pemberontakan tersebut kepada kompeni. setelah keraton sumenep diduduki, pak lesap menuju ke pamekasan melalui jalan sebelah selatan, ialah bluto, prenduan, kadura dan seterusnya. ditempat-tempat dimana ia lalui, disambut oleh rakyat dengan penuh simpati dan terus mereka menggabungkan diri masuk pasukan pemberontak. pamekasan dengan mudah pula dapat dikalahkan, karena pada waktu itu bupati pamekasan yang bernama tumenggung ario adikoro iv (r. ismail) tidak ada ditempat, ia sedang bepergian ke semarang. ke’ lesap melawan adikoro iv. adikoro iv adalah menantu dari cakraningrat v di bangkalan. sewaktu adikoro iv kembali dari semarang dan singgah di bangkalan, ia lalu mendengar dari mertuanya bahwa ke’ lesap melancarkan pemberontakan. setelah mendengar peristiwa itu, adikoro iv terus minta diri kepada ayah mertuanya untuk terus berangkat berperang menghadapi ke’ lesap. ia sangat marah, karena memikirkan bagaimana nasib rakyat pamekasan yang tentunya kocar-kacir, karena ditinggalkan pemimpinnya. adikoro iv naik kuda dari bangkalan menuju blega. di blega ia berjumpa dengan orang- orang dari pamekasan yang dipimpin oleh wongsodirejo, penghulu bagandan. dengan diiringi oleh pengikut pengikutnya yang masih setia, adikoro iv terus menuju ke sampang. dikota ini ia berhenti untuk istirahat sebentar. pada saat makan siang datanglah seorang utusan dari pak lesap dengan mcmbawa sepucuk surat yang isinya menantang untuk berperang. adikoro iv sangat marah dan nasinya tidak terus dimakan, bahkan ia terus berdiri dan menanyakan kepada orang – orang banyak siapa yang sanggup mengikuti dirinya untuk berperang dengan pak lesap. penghulu bagandan tidak menyetujui untuk berangkat segera, karena hari itu adalah hari naas dan. menasehatkan untuk berangkat besok paginya saja. tetapi adikoro iv tidak sabar untuk menunggu semalam saja. ia menanyakan lagi, siapa yang berani mati bersama-sama dengan dirinya. penghulu bagandan menyahut, bahwa dirinyalah yang per-tama bersedia untuk mati bersama-sama pemimpinnja. karena itu, tanpa di-tunda- tundalagi, adikoro iv berangkat dengan diikuti oleh penghulu bagandan dan pengiring-pengiringnya menuju ke pamekasan. adikoro iv beserta pasukannya mengamuk sedemikian rupa, sehingga musuhnya dapat dipukul mundur sampai di pegantenan, daerah pamekasan akan tetapi, karena pasukan adikoro iv jumlahnya hanya sedikit dan ia sendiri sudah sangat lelah, maka tidak lama kemudian perutnya kena senjata dan ususnya sampai keluar. tetapi semangatnya tidak padam, ia melilitkan ususnya kepada tangkai kerisnya dan ia terus mengamuk dengan tombaknya. akhirnya ia kehabisan tenaga juga dan terus jatuh meninggal dunia. demikianlah pula penghulu bagandan gugur dimedan pertempuran bersama-sama adikoro iv. pertempuran di bangkalan dan berakhirnya pemberontakan pak lesap (tahun 1750). setelah adikoro iv dapat dikalahkan, maka pak lesap beserta pasukannya terus menuju ke bangkalan. pertempuran dimulai sebab pasukan cakraningrat v mengadakan perlawanan yang cukup hebat. tetapi lama ke- lamaan pasukan kerajaan bangkalan dapat dipukul mundur. bantuan dari kompeni didatangkan dari surabaya. pertempuran terus berkobar kembali. bantuan kompenipun tidak dapat bertahan dan terpaksa mundur pula. karena cakraningrat v merasa hampir kalah, ia mengungsi ke melaja, sedangkan benteng dipertahankan oleh pasukan kompeni. waktu itu pak lesap membuat pesanggrahan didesa tonjung. pada suatu malam cakraningrat v bermimpi supaya pak lesap dikirimi seorang perempuan dengan disuruh memegang bendera putih, yang maksudnya, bahwa bangkalan akan menyerah. tipu muslihat tersebut keesokan harinya dijalankan. seorang perempuan ronggeng diberinya pakaian keraton serta disuruh memegang bendera putih dan terus dikirimkan kepada pak lesap. pak lesap menerima pemberian itu dan wanita itu dibawa kepesanggrahannya, dengan keyakinan bahwa bangkalan sudah menyerah. pada waktu cakraningrat v dengan pengikutnja sedang menunggu reaksi pak lesap dengan dikiriminya seorang wanita yang memegang bendera putih, tiba – tiba terlihatlah tombak pusaka bangkalan yang bernama sinenggolo gemetar dan bersinar seolah-olah mengeluarkan api. cakraningrat bangkit dari duduknya dan terus mengabil tombak itu. ia lalu mengajak pasukannya untuk berangkat berperang guna menumpas pemberontakan pak lesap. sesampainya didesa tonjung, pak lesap sangat terkejut, karena cakraningrat v datang menyerang dengan tiba – tiba. dengan tidak menunggu lama lagi, cakraningrat v mendatangi pemimpin pemberontak itu dan terus tombaknya ditancapkan. pak lesap, pada seketika itu pula rebah dan terus meninggal. rakyat bangkalan yang mengikuti rajanya bersama – sama berteriak : „bangka-la’an”, jang artinja „sudah matilah”. karena itu sebagian orang bangkalan mengatakan, bahwa nama bangkalan asalnja dari kalimat itu
Laatste Update: 2015-02-24
Gebruiksfrequentie: 1
Kwaliteit:
Referentie: