Você procurou por: tapioca (Inglês - Indonésio)

tapioca
tepung kanji

starch or tapioca flour
tepung terigu

starch is a carbohydrate formed from two types of polymer amylose and amylopectin. starches are grouped into rapidly digestible starch (rds) and slowly digestible starch (sds). dietary fiber is part of plants that can be consumed and is composed of carbohydrates which are resistant to digestion and absorption in the small intestine and undergo partial or complete fermentation in the large intestine. the analysis of starch digestibility has been carried out in vitro using samples of tapioca flour, rice flour, and novelose. the sample is first hydrolyzed using the α-amylase enzyme so that maltose will be formed. the analysis of food fiber content was carried out using the gravimetric method, which is the measurement of the mass of food fiber after the sample is hydrolyzed by digestive enzymes to remove other food components. the experimental results showed the highest digestibility of tapioca flour was 100%, followed by rice flour at 89.42%, and novelose at 8.33%. the results of the analysis of total dietary fiber from the largest were novelose of 42.26 ± 2.24%, brown rice flour of 4.10 ± 0.01%, and white rice flour of 1.28 ± 0.52%.
pati adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua jenis polimer amilosa dan amilopektin. pati dikelompokkan menjadi pati yang dapat dicerna secara cepat atau rapid digestible starch (rds) dan pati yang memiliki daya cerna rendah atau slowly digestible starch (sds). serat pangan merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat resisten terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. analisis daya cerna pati secara in vitro menggunakan sampel tepung tapioka, tepung beras, dan novelose. sampel dihidrolisis terlebih dahulu menggunakan enzim α-amilase sehingga maltosa akan terbentuk. analisis kandungan serat pangan dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri, yaitu pengukuran massa serat pangan setelah sampel dihidrolisis oleh enzim pencernaan untuk menghilangkan komponen makanan lainnya. hasil percobaan menunjukkan daya cerna tepung tapioka paling tinggi sebesar 100 %, kemudian diikuti dengan tepung beras sebesar 89,42 %, dan novelose sebesar 8,33 %. hasil analisis total serat pangan dari yang terbesar berturut-turut adalah novelose sebesar 42,26±2,24 %, tepung beras coklat sebesar 4,10±0,01 %, dan tepung beras putih sebesar 1,28±0,52 %.