Şunu aradınız:: google terjemahan ngoko lugu krama lugu (Cavaca - Endonezce)

Bilgisayar çevirisi

İnsan çevirisi örneklerinden çeviri yapmayı öğrenmeye çalışıyor.

Javanese

Indonesian

Bilgi

Javanese

google terjemahan ngoko lugu krama lugu

Indonesian

 

Kimden: Makine Çevirisi
Daha iyi bir çeviri öner
Kalite:

İnsan katkıları

Profesyonel çevirmenler, işletmeler, web sayfaları ve erişimin serbest olduğu çeviri havuzlarından.

Çeviri ekle

Cavaca

Endonezce

Bilgi

Cavaca

google translate ngoko lugu

Endonezce

google terjemahan ngoko lugu

Son Güncelleme: 2023-09-24
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Cavaca

google terjemahan dayak

Endonezce

erlangga

Son Güncelleme: 2017-01-18
Kullanım Sıklığı: 14
Kalite:

Cavaca

ngoko lugu

Endonezce

saya makan sate ayam

Son Güncelleme: 2020-07-22
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

google terjemahan bahasa dayak

Endonezce

terjemahan google dayak

Son Güncelleme: 2022-01-27
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

terjemahan google andhap asor resik ngoko lugu-

Endonezce

google terjemahan ngoko lugu- krama lugu

Son Güncelleme: 2016-01-12
Kullanım Sıklığı: 2
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

google terjemahan basa jawa - kabebasan

Endonezce

pence

Son Güncelleme: 2014-11-14
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

google terjemahan bahasa dayak ngaju

Endonezce

jam berapa lusa bangun tidur ?

Son Güncelleme: 2022-11-11
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

google terjemahan bahasa jawa ke bahasa indonesia

Endonezce

asal usul punakawan sanghyang antaga menyatakan bahwa ia tidak sanggup memelihara pusaka jamus layang kalimasada, serta menyerahkannya kepada semar, hanya meminta teman. togog memuja serata meminta dari pusaka, muncullah seorang yang mirip togog, hanya agak kurus, dan dinamai sarawita. togog dan sarawita meninggalkan semar, menuju ke arah barat. semar menangis sendiri beserta pusaka layang jamus kalimasada, tiba-tiba datang hujan yang deras, semar mencari tempat berteduh, dan menemukan dangau da masuk ke dangau. tiba-tiba hujan berhenti dan seketika terang benderang. semar sangat gembira dan merasa ditolong oleh dangau, lalu meminta kepada pusaka agar dangau itu dijadikan teman. seketika muncullah orang yang mirip semar namun agak kecil, dan dinami astra (asta) jingga, asta artinya lengan – jingga jenis warna, yang berarti bibit kehidupan. dalam perjalanannya semar dan astrajingga menemukan patok, yang di”puja” oleh semar, yang menjelma menjadi manusia jangkung berhidung panjang dan dinamai petruk yang artinya patok di jalan. ketiganya terus berjalan memasuki tempat perlindungan sehingga semua binatang buas tak mampu mengganggu, yang kemudian tempat perlindungan itu di”puja” dan menjelma menjadi orang pendek, bertangan bengkok dan berperut buncit dan dinamai nalagareng, artinya hati yang kerin

Son Güncelleme: 2014-11-02
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Cavaca

asal usul desa galagamba pada sekitar tahun 1400-an disebuah kaki gunung kromong. ada sebuah hutan belantara yang banyak dihuni oleh para dedemit dan berbagai binatang yang buas seperti macan, celeng dan sebagainya. disuatu tempat yang disebut rajagaluh ada kasatria bernama kiwinata yang mempunyai badan yang tegap dan penuh dengan sopan santun dan juga sangat sakti. ki winata kemudian membangun sebuah gubug dan dijadikannya sebagai tempat tinggal, tidak hanya itu beliau juga membuat balai dari kayu jati yang sangat besar sekali untuk tempat menjamu tamu. semakin hari tempat tersebut menjadi sangat terkenal, kemudian semakin ramai. ramainya tempat tersebut akhirnya mengundang perhatian dan raja pajajaran yang bernama prabu siliwangi. akhirnya raja prabu siliwangi tersebut datan dengan rombongan untuk mengunjungi tempat tersebut. ketika tiba ditempat tersebut maka disambutlah sang raja. prabu siliwangi sangat terkagum dengan salah satu balai yang besar tersebut. prabu siliwangi kemudian bertanya kepada ki winata apa nama pedukuhan tersebut ? maka dijawab oleh ki winata kalau pedukuhan tersebut belum diberi nama. maka kemudian sang prabu memberi nama pedukuhan tersebut dengan nama “ galagamba ”. gala artinya balai sedangkan amba adalah luas jadi “ galagamba ” artinya adalah balai yang luas atau besar. selepas kepergian sang prabu, ki winata meninggal dunia, yang kemudian dikuburkan disuatu tempat yang bernama raga sawangan. raga sawangan dulunya ketika masyarakat menebang jati maka keesokan harinya jati itu tumbuh kembali. maka ki winata merasa bertanggung jawab untuk membersihkan masalah tersebut yang kemudian menghadap sunan jati purba. maka sang sunan dan ki winata merencanakan untuk menebang pohon tersebut dengan memulai berdoa. maka dalam pandangan mata bathin beliau maka dilihatnya ada raga yang bersandar dipohon tersebut. maka setelah raga tersebut diusir maka pohon tersebut dapat ditebang sehingga tempat tersebut dikenal dengan “ raga sawangan ”. tidak hanya di blok ragasawangan, di blok dukumire ada yang disebut dengan adanya pustaka lawang gada yang banyak orang dapat memohon barokahnya. dan salah satu yang menjadi terkenal adalah di blok nagrog dengan adanya harimau siliwangi putih yang saat ini masih dipercaya dan masih terus berkeliling sepanjang makam kompleks masjid al-ikhlas yang pertama kali dibangun oleh almukaromah kiai marjuki sekitar tahun 1800-an. sebagai salah satu sesepuh para kiai yang ada di babakan dan kempek. yang kemudian dipugar dengan bentuk modern oleh kiai tarmidi pada tahun 1930-an yang kala itu pada masa jepang menjabat sebagai kepala kantor agama wilayah cirebon yang membawahi kuningan, majalengka dan indramayu. google terjemahan basa jawa - kabebasan

Endonezce

asal usul desa galagamba pada sekitar tahun 1400-an disebuah kaki gunung kromong. ada sebuah hutan belantara yang banyak dihuni oleh para dedemit dan berbagai binatang yang buas seperti macan, celeng dan sebagainya. disuatu tempat yang disebut rajagaluh ada kasatria bernama kiwinata yang mempunyai badan yang tegap dan penuh dengan sopan santun dan juga sangat sakti. ki winata kemudian membangun sebuah gubug dan dijadikannya sebagai tempat tinggal, tidak hanya itu beliau juga membuat balai dari kayu jati yang sangat besar sekali untuk tempat menjamu tamu. semakin hari tempat tersebut menjadi sangat terkenal, kemudian semakin ramai. ramainya tempat tersebut akhirnya mengundang perhatian dan raja pajajaran yang bernama prabu siliwangi. akhirnya raja prabu siliwangi tersebut datan dengan rombongan untuk mengunjungi tempat tersebut. ketika tiba ditempat tersebut maka disambutlah sang raja. prabu siliwangi sangat terkagum dengan salah satu balai yang besar tersebut. prabu siliwangi kemudian bertanya kepada ki winata apa nama pedukuhan tersebut ? maka dijawab oleh ki winata kalau pedukuhan tersebut belum diberi nama. maka kemudian sang prabu memberi nama pedukuhan tersebut dengan nama “ galagamba ”. gala artinya balai sedangkan amba adalah luas jadi “ galagamba ” artinya adalah balai yang luas atau besar. selepas kepergian sang prabu, ki winata meninggal dunia, yang kemudian dikuburkan disuatu tempat yang bernama raga sawangan. raga sawangan dulunya ketika masyarakat menebang jati maka keesokan harinya jati itu tumbuh kembali. maka ki winata merasa bertanggung jawab untuk membersihkan masalah tersebut yang kemudian menghadap sunan jati purba. maka sang sunan dan ki winata merencanakan untuk menebang pohon tersebut dengan memulai berdoa. maka dalam pandangan mata bathin beliau maka dilihatnya ada raga yang bersandar dipohon tersebut. maka setelah raga tersebut diusir maka pohon tersebut dapat ditebang sehingga tempat tersebut dikenal dengan “ raga sawangan ”. tidak hanya di blok ragasawangan, di blok dukumire ada yang disebut dengan adanya pustaka lawang gada yang banyak orang dapat memohon barokahnya. dan salah satu yang menjadi terkenal adalah di blok nagrog dengan adanya harimau siliwangi putih yang saat ini masih dipercaya dan masih terus berkeliling sepanjang makam kompleks masjid al-ikhlas yang pertama kali dibangun oleh almukaromah kiai marjuki sekitar tahun 1800-an. sebagai salah satu sesepuh para kiai yang ada di babakan dan kempek. yang kemudian dipugar dengan bentuk modern oleh kiai tarmidi pada tahun 1930-an yang kala itu pada masa jepang menjabat sebagai kepala kantor agama wilayah cirebon yang membawahi kuningan, majalengka dan indramayu. google terjemahan bahasa jawa--bebasan

Son Güncelleme: 2015-01-16
Kullanım Sıklığı: 1
Kalite:

Referans: Anonim

Daha iyi çeviri için
7,774,168,477 insan katkısından yararlanın

Kullanıcılar yardım istiyor:



Deneyiminizi iyileştirmek için çerezleri kullanıyoruz. Bu siteyi ziyaret etmeye devam ederek çerezleri kullanmamızı kabul etmiş oluyorsunuz. Daha fazla bilgi edinin. Tamam