Hai cercato la traduzione di candra kusuma da Indonesiano a Giapponese

Traduzione automatica

Imparare a tradurre dagli esempi di traduzione forniti da contributi umani.

Indonesian

Japanese

Informazioni

Indonesian

candra kusuma

Japanese

 

Da: Traduzione automatica
Suggerisci una traduzione migliore
Qualità:

Contributi umani

Da traduttori professionisti, imprese, pagine web e archivi di traduzione disponibili gratuitamente al pubblico.

Aggiungi una traduzione

Indonesiano

Giapponese

Informazioni

Indonesiano

alfis raja kusuma

Giapponese

الملك ألفيس كوسوما

Ultimo aggiornamento 2020-05-06
Frequenza di utilizzo: 1
Qualità:

Riferimento: Anonimo

Indonesiano

dulu sewaktu saya kecil, melihat sawah kering senengnya bukan main. karena kami bisa bebas bermain-main di sawah. kebetulan, persis depan rumah kami terbentang sawah yang sangat luas. tentunya sawah itu dimiliki oleh beberapa orang yang masing-masing ada sekatnya untuk membedakan kepemilikan. kami menyebutnya dengan galengan (bahasa jawa) . tapi kalau musim kemarau tiba, kami bisa menggunakannya sebagai tempat bermain-main, ada yang bermain layang-layang (layangan), sepak bola, voly, maupun hanya berlari ke sana ke mari. akhirnya, fungsi sawah berubah menjadi lapangan olah raga yang sangat luas. jadi setiap sore ramai sekali anak-anak bermain di sawah. pokoknya sawah adalah tempat yang terbuka luas, sehingga anak-anak bisa bermain dengan bebasnya. bisa dibayangkan, di sawah itu juga pernah diadakan pertandingan sepak bola antar desa. lha karena rumah kami persis di depannya, yaa saya tiap hari nonton pertandingan sepak bola secara langsung. namun sekarang perasaan saya sangat sedih, kalau melihat sawah dan ladang kering kerontang. saya sungguh miris melihatnya, karena dibalik kekeringan itu memberikan sinyal ada sesuatu yang tidak beres. apalagi kalau sampai memakan waktu yang cukup lama. ini berarti petani yang memiliki sawah, ladang atau tanah garapan tidak dapat memanfaatkannya. dengan demikian, mereka tidak akan bisa memetik hasilnya, karena apa yang mereka harapkan ternyata gagal atau puso. akibat selanjutnya kita bisa terus merangkainya apa yang akan mereka perbuat jika sawah itu sebagai sumber penghasilan utamanya. kenyataan ini sekarang hampir merata di berbagai daerah dari sukabumi, lebak (banten), cilacap, pekalongan, temanggung, beberapa daerah di jawa timur dan bahkan di ntt. berapa petani yang telah dirugikan oleh adanya bahaya kekeringan ini? anehnya, kondisi ini sudah bukan rahasia lagi, kalau musim hujan kita sering kebanjiran, dan sebaliknya musim kemarau kita kekeringan. padahal di ambon, beberapa minggu lalu telah terjadi banjir. aneh yaa, kita adalah negeri yang berlimpah hujan, tapi negeri kita yang paling sering mengalami kekeringan. apanya yang salah? ada tulisan menarik mengenai hal ini dari bung toni yovi yang bisa dibaca di sini. demikian juga tulisan dari bung nawi mch, banjir tapi kekeringan. akibat kekeringan sebenarnya kekeringan memang tidak hanya melahirkan kecemasan, tapi juga menciptakan penderitaan. celakanya, kekeringan selalu mewujudkan diri sebagai bencana musiman karena dipandang sebagai kelaziman. pada musim kemarau itulah saat hadirnya bencana kekeringan. hampir semua daerah kini dilanda kekeringan. air sungai, bendungan, dan waduk sudah mulai menyusut. akibatnya, irigasi ke lahan-lahan pertanian pun menipis, bahkan mungkin sudah kering kerontang. kekeringan juga mengakibatkan air bersih menjadi langka, sehingga warga pun terpaksa harus berjalan berkilo-kilometer untuk mendapatkan air bersih. kekeringan yang berkepanjangan tentunya akan menimbulkan kecemasan. celakanya, bangsa ini masih saja miskin mengambil langkah-langkah antisipatif. padahal, buruknya mengantisipasi bencana bisa menciptakan penderitaan yang berkepanjangan. memang bencana alam, baik kekeringan maupun banjir, mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan. namun, dalam kondisi banyak pegunungan yang sudah mulai gundul, bukan berarti kita tidak bisa melakukan antisipasi. demikian juga, analisis risiko bencana yang dikeluarkan, semestinya menjadi dasar acuan setiap kebijakan pembangunan dan penanggulangan bencana. termasuk didalamnya, kemajuan teknologi sesungguhnya bisa dimasukkan ke langkah antisipatif. seberapa lama kekeringan bakal berlangsung dan di daerah mana saja yang mengalami kekeringan bisa diketahui dengan lebih akurat. kini kekeringan telah mengetuk pintu pemerintah lagi-lagi menggunakan strategi jalan pintas dengan merencanakan dan merealisasikan hujan buatan di beberapa daerah. padahal sebenarnya, hujan buatan adalah solusi jangka pendek dan menjadi refleksi dari kemalasan berpikir. kekeringan selain disebabkan rendahnya curah hujan di musim kemarau, juga rendahnya kemampuan tanah dalam menyerap air permukaan. ketika tanaman tidak menjadi prioritas, dan dialienasi dari proses pembangunan maka keterparahan dari efek global warming adalah keniscayaan. sayangnya komitmen pemerintah untuk menjaga kesinambungan ketersedian air di waduk atau jebakan air sebagai tempat penampungan air, baik air permukaan maupun air tanah masih rendah. minimnya komitmen ini, berdampak pada pertanian yang mengandalkan ketersedian air dan bidang lain seperti kebutuhan air minum. lahan pertanian yang mengalami rendahnya pasokan air dan ketergantungan terhadap air hujan (untuk tanah tadah hujan) tentunya akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk pertanian. padahal kebutuhan air untuk pertanian dan kehidupan sehari-sehari menjadi faktor untuk menunjang pondasi perekonomian, baik dalam skala lokal maupun nasional. ketika kekeringan menjadi topik utama untuk daerah kota/kabupaten, dan terjadi dalam skala regional maka kekeringan berpotensi menjadi bencana. bencana yang ditimbulkan tidak hanya 'keganasan' alam, melainkan juga karena kita kurang bijaksana dalam mencandra fenomena alam, yang kemudian mempersiapkan langkah antisipasi. dengan meremehkan kekeringan yang selama ini terjadi, ini tidak lain dari bentuk ketidakpedulian pemerintah dalam menjaga kesinambungan. tidak dapat dipungkiri, kesinambungan air akan terputus dan akhirnya masyarakat harus berjuang sendiri mengatasi kesulitan mendapatkan air. kegagalan yang terjadi tidak hanya karena gagal mempersiapkan langkah antisipasi, namun juga gagal membangun koordinasi antara pemerintah, civil society dan masyarakat. belum terlambat memang untuk berbenah. untuk itu, kesadaran untuk melihat bahwa kekeringan bukan hanya fenomena alam semata, melainkan juga kegagalan kita menciptakan kesinambungan ketersediaan air. bagaimana menurut anda? terima kasih dan selamat beraktivitas.

Giapponese

artikel bahasa jawa

Ultimo aggiornamento 2015-08-21
Frequenza di utilizzo: 1
Qualità:

Riferimento: Anonimo

Ottieni una traduzione migliore grazie a
7,754,017,025 contributi umani

Ci sono utenti che chiedono aiuto:



I cookie ci aiutano a fornire i nostri servizi. Utilizzando tali servizi, accetti l'utilizzo dei cookie da parte nostra. Maggiori informazioni. OK